:blur(7):quality(50):quality(100)/photo/2024/03/19/indolinen-1jpg-20240319110929.jpg)
:blur(7):quality(50)/photo/2020/03/08/3374231813.jpg)
Baca Juga: Trik Memfilter Debu: Hadirkan Jendela dan Letakan Tanaman pada Sisi Kamar!
:blur(7):quality(50)/photo/2020/03/08/3777374901.jpg)
Jungkit di bagian bawah (engsel di atas).
Bentuk jendela dengan cara jungkit di bagian bawah lebih menghemat ruang, namun udara yang masuk sangat sedikit, hanya sekitar 20%.
Hal ini disebabkan pergerakan udara harus terhalang lebih dahulu oleh daun jendela baru kemudian dibelokkan ke atas.
Baca Juga: Pakai Kaca untuk Efisiensi Listrik, Ini 7 Caranya Jangan Salah Kaprah!
:blur(7):quality(50)/photo/2020/03/08/1608127398.jpg)
Berkaca krepyak terpisah kecil-kecil (nako).
Jenis jendela yang sederhana tetapi cukup baik untuk menghasilkan pergerakan udara yang optimal adalah jendela nako.
Jendela nako ini dapat menghasilkan pertukaran udara hampir 95%.
Dengan jendela nako yang berupa “bilah-bilah” yang dapat diubah-ubah posisinya, aliran udara dapat diarahkan seperti yang dikehendaki.
Baca Juga: Interior Brutalist Tropical Home in Bali dengan Kaca Penuh, Mungkinkan Banyak Cahaya Masuk
:blur(7):quality(50)/photo/2024/04/24/whatsapp-image-2024-04-22-at-17-20240424014134.jpg)
:blur(7):quality(50)/photo/2024/03/19/indolinen-1jpg-20240319110929.jpg)
:blur(7):quality(50)/photo/2024/03/14/whatsapp-image-2024-03-14-at-15-20240314055300.jpg)
:blur(7):quality(50)/photo/2024/03/13/bluesjpg-20240313022624.jpg)
:blur(7):quality(50)/photo/2024/03/19/indolinen-1jpg-20240319110929.jpg)