“Sebenarnya, dulu ukuran tanah di sini besar-besar.
Namun, menurut pengembang, ketika terjadi krisis moneter, kaveling tanah ini dibelah dua, agar tetap seimbang dengan keadaan ekonomi masyarakat,” ujar Primarani menjelaskan.
Demi memenuhi kebutuhan 5 orang anggota keluarga, Aswin dan Primarani memilih untuk membeli 2 kaveling tanah sekaligus, dengan ukuran tanah yang pas pula.
“Jadi, sekarang saya seperti memiliki 2 rumah, soalnya sertifi kat tanahnya pun ada 2,” Primarani mengungkapkan sambil tertawa renyah.
Baca Juga: Lebih Bersih dan Higienis, Saatnya Beralih dari Toilet Jongkok ke Toilet Duduk, Ini Alasannya!
BOLAK-BALIK DALAM PROSES DESAIN
Dalam proses desain dan pembangunannya, pasangan ini mengakui telah menempuh waktu yang cukup lama.
Sekitar 2 tahun setelah tanah itu dibeli, barulah Aswin, Primarani dan ketiga anaknya—Hanif (15), Rafi f (13), dan Rifa (10)—bisa menempati hunian itu secara nyaman.
“Kami baru menempati rumah ini sekitar bulan Mei lalu. Memang, rumah ini terbilang masih baru,” ujar Aswin menjelaskan.
Ternyata, lamanya pembangunan terjadi akibat revisi desain yang memakan waktu hingga 1 tahun.
“Memang susah, ya, menyesuaikan keinginan, kebutuhan, lahan yang ada, serta bujet yang diajukan,” Primarani menambahkan.