Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

China Batasi Pembangunan Gedung Pencakar Langit dan Larang Plagiarisme dalam Desain Arsitektur

Kontributor 01 - Jumat, 22 Mei 2020 | 13:30
Gedung Taipei 101 (kanan) adalah pencakar langit setinggi 101 tingkat di Distrik Xinyi, Taipei.
Alfa Pratama / Grid.ID

Gedung Taipei 101 (kanan) adalah pencakar langit setinggi 101 tingkat di Distrik Xinyi, Taipei.

Menurut laman Council of Tall Building and Urban Habitat, sebanyak 57 bangunan rampung dibangun di negara ini pada tahun 2019 dari total 126 gedung di seluruh dunia.

Laman ini juga menyebut, China selalu memegang rekor penyelesaian gedung pencakar langit terbanyak selama lima tahun berturut-turut.

Dari jumlah itu, Shenzhen memegang memegang rekor dengan total 15 penyelesaian pembangunan.

Kebijakan ini juga menyoroti bahwa gedung pencakar langit baru harus memiliki fokus pada perlindungan terhadap kebakaran, ketahanan terhadap gempa, dan penghematan energi.

Sedangkan larangan peniruan desain diterapkan mengingat di masa lalu, banyak monumen yang dibangun merupakan replika dari gedung-gedung di Eropa. Contohnya, Menara Eiffel, Arch de Triomphe, hingga Gedung Opera Sydney.

Baca Juga: Gedung Sarinah Masuk Dafar Diduga Cagar Budaya, Ini Sejarah dan Alasannya!

Calon gedung tertinggi di Australia

Calon gedung tertinggi di Australia

Tak hanya itu, Ronchamp Chapel rancangan Le Corbusier pun ditiru oleh pengembang di China.

Bahkan baru-baru ini, gedung rancangan Zaha Hadid yakni Wangjing Soho juga disalin oleh pengembang di Chongqing.

Kebijakan itu, disebut bakal mengakhiri tren plagiasi di dunia arsitektur China.

Selain memberikan larangan, Pemerintah China juga mengeluarkan panduan untuk desain serta konstruksi bagi stadion kota, ruang pameran, museum, dan teater besar.

Baca Juga: Jadi Solusi Penghijauan Kota, Gedung Hunian Tertinggi di Ekuador Ini Berfungsi Layaknya Taman Kota

Source :Kompas.com

Editor : iDEA

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular