Menurut laman Council of Tall Building and Urban Habitat, sebanyak 57 bangunan rampung dibangun di negara ini pada tahun 2019 dari total 126 gedung di seluruh dunia.
Laman ini juga menyebut, China selalu memegang rekor penyelesaian gedung pencakar langit terbanyak selama lima tahun berturut-turut.
Dari jumlah itu, Shenzhen memegang memegang rekor dengan total 15 penyelesaian pembangunan.
Kebijakan ini juga menyoroti bahwa gedung pencakar langit baru harus memiliki fokus pada perlindungan terhadap kebakaran, ketahanan terhadap gempa, dan penghematan energi.
Sedangkan larangan peniruan desain diterapkan mengingat di masa lalu, banyak monumen yang dibangun merupakan replika dari gedung-gedung di Eropa. Contohnya, Menara Eiffel, Arch de Triomphe, hingga Gedung Opera Sydney.
Baca Juga: Gedung Sarinah Masuk Dafar Diduga Cagar Budaya, Ini Sejarah dan Alasannya!
Tak hanya itu, Ronchamp Chapel rancangan Le Corbusier pun ditiru oleh pengembang di China.
Bahkan baru-baru ini, gedung rancangan Zaha Hadid yakni Wangjing Soho juga disalin oleh pengembang di Chongqing.
Kebijakan itu, disebut bakal mengakhiri tren plagiasi di dunia arsitektur China.
Selain memberikan larangan, Pemerintah China juga mengeluarkan panduan untuk desain serta konstruksi bagi stadion kota, ruang pameran, museum, dan teater besar.
Baca Juga: Jadi Solusi Penghijauan Kota, Gedung Hunian Tertinggi di Ekuador Ini Berfungsi Layaknya Taman Kota