Namun, saat Sidang Umum MPR 1998 mulai berjalan, mahasiswa mulai munculkan wacana reformasi.
Kompas edisi 6 Maret 1998 menulis, rombongan mahasiswa Universitas Indonesia mendatangi Gedung MPR/DPR untuk menyampaikan aspirasi dilakukannya reformasi politik dan ekonomi.
Mereka kemudian diterima Fraksi ABRI.
Baca Juga: Satu Warna Akan Monoton, Ini 8 Langkah Kombinasikan Warna Anti Gagal
Baca Juga: Mau Pakai Wallpaper? Pilih Warna dan Motif yang Tepat untuk Menutupi 5 Kekurangan pada Ruang
Sejumlah tuntutan dan suara keprihatinan juga disuarakan dari berbagai kampus di luar Jakarta, seperti UGM di Yogyakarta dan ITB di Bandung.
Namun, aspirasi itu terkesan dianggap angin lalu.
Sebab, Soeharto terpilih ketujuh kalinya sebagai presiden untuk periode 1998-2003 dalam Sidang Umum MPR pada 10 Maret 1998.
Para mahasiswa semakin berani berdemonstrasi menolak kepemimpinan Soeharto.
Aksi mahasiswa mulai dilakukan di luar kampus, hingga akhirnya berujung tragedi.
Berdasarkan penelusuran Kompas.com, aksi mahasiswa pertama yang menimbulkan korban jiwa adalah Aksi Gejayan di Yogyakarta pada 8 Mei 1998.
Aksi damai itu berujung bentrokan setelah dibubarkan aparat.