Follow Us

Satu Desa Harus Isolasi Mandiri Akibat Tak Tahu Jenazah di Kampungnya Positif Covid-19, Awalnya Dikira Sakit Ginjal!

IDEAonline - Kamis, 04 Juni 2020 | 21:10
Ilustrasi petugas pemakaman pasien virus corona.
Kompas/ Garry Lotulung

Ilustrasi petugas pemakaman pasien virus corona.

Mendengar keterangan itu, pengurus desa menghubungi warganya yang terlibat pemakaman.

"Semua yang terlibat di situ langsung disuruh mandi keramas dama baju yang dipakai untuk dicuci," terang dia.

Tracing pun segera dilakukan oleh pengurus desa bersama tim gugus tugas Covid-19 kecamatan.

Baca Juga: Sebenarnya Apa Alasan Genting Bisa Melorot? Yuk Cari Tahu Sebelum Rumah Jadi Kolam Renang  

Baca Juga: Harta Kekayaannya Tak Bisa Habis, Pantas Saja Pasangan Artis Satu Ini Rajai 6 Rajai 6 Bisnis Sekaligus Mulai dari Kuliner Hingga Properti, Intip Kediamannya yang Luas Banget!

"Setelah kita telusuri kurang lebih yang ikut membantu menurunkan peti jenazah itu ada lima orang warga."

"Kemudian, sebelum meninggal di rumah sakit, yang bersangkutan ini pada saat Lebaran pulang ke Klaten."

"Tidak lebih dari enam anggota keluarga yang berkontak dengan pasien," lanjutnya.

Kini, mereka semua harus menjalani isolasi mandiri selama 14 hari.

Rumah duka pun telah disemprot disinfektan. Kondisi warga yang berkontak dengan T akan dipantau ketat.

Rapid test pun akan digelar secepat mungkin, menyasar warga yang berinteraksi dengan pasien.

"Kita menunggu perkembangan dulu. Karena yang lebih tahu dari Puskesmas untuk rapid test," papar Kelik.

Source : health.grid.id

Editor : iDEA

Baca Lainnya

Latest