Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Satu Desa Harus Isolasi Mandiri Akibat Tak Tahu Jenazah di Kampungnya Positif Covid-19, Awalnya Dikira Sakit Ginjal!

IDEAonline - Kamis, 04 Juni 2020 | 21:10
Ilustrasi petugas pemakaman pasien virus corona.
Kompas/ Garry Lotulung

Ilustrasi petugas pemakaman pasien virus corona.

" Jadi pada saat dirawat di rumah sakit penanganannya biasa saja tidak di ruangan isolasi," kata Kelik, Rabu (3/6/2020).

T kemudian meninggal dunia dan dibawa ke Klaten untuk dimakamkan.

Jenazah T langsung diarahkan ke pemakaman dan tidak dibawa ke rumah duka.

Sedikitnya lima orang warga menanti kedatangan jenazah T di pemakaman.

Saat jenazah tiba, warga pun membantu menurunkan peti jenazah ke liang lahat.

Saat itu, warga tidak curiga dengan kedatangan jenazah pasien T.

Baca Juga: Menilik Kembali Fakta Dibalik Isu Rumah Sakit Manado Sogok Uang 15 Juta Rupiah, Korban Meninggal Sakit Lambung Malah Disuruh Pura-pura Jadi Pasien Corona?

Baca Juga: Sempat Kawin Cerai di Usia Muda hingga Dapat Mahar Sebesar Rp 2M, Begini Fakta Terakhir Mengenai Bella Luna dan Rumah Mewahnya Sekarang

Pihak rumah sakit hanya meminta warga menyiapkan disinfektan saat itu.

Usai pemakaman, warga baru mendapatkan informasi bahwa T dinyatakan positif Covid-19 dari hasil tes swab.

"Kita tahunya pagi tadi informasinya hasil swab jenazah pasien T positif corona."

"Pak Kepala Desa Ngerangan sudah dikonfirmasi," kata dia.

Source : health.grid.id

Editor : iDEA

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular