Pemasangan masker seperti ini tetap menimbulkan risiko penularan penyakit. "Kita paling sering bernapas dengan menggunakan hidung.
Nah, saat masker hanya menutupi mulut), Anda dapat terinfeksi karena menghirup partikel virus," kata Russo.
"Demikian juga, jika Anda terinfeksi dan masker yang dipakai hanya menutupi mulut. Saat Anda bersin, ada droplet keluar yang bisa menginfeksi orang lain," imbuh dia.
Jika hidung tidak ditutup masker, Anda berisiko terkontaminasi dari masker itu sendiri yang mengumpulkan kuman dan droplet di bagian luar.
"Jika lubang hidung mengintip di atas masker dan ujung luar masker bergesekan dengan lubang hidung, kontaminasi silang dapat terjadi dari masker ke hidung," tambah Lucy Wilson, ketua departemen pelayanan kesehatan darurat di Universitas Maryland, Baltimore.
2. Jangan kalungkan masker di leher.
Jika virus corona menempel pada pakaian, wajah, dan tubuh, kemudian masker yang Anda pakai mengenai barang-barang tersebut, itu bisa menjadi masalah.
"Kesalahan dalam mengenakan masker memicu risiko kontaminasi," ungkap Wilson.
"Jika bagian dalam masker menyentuh bagian lain dari tubuh yang ternyata terkontaminasi virus - misalnya rambut, dahi, dagu, leher, dan tangan - maka virus dapat menempel di bagian dalam masker dan akhirnya masuk melalui hidung dan mulut," imbuhnya.
Kesalahan yang paling sering dilakukan adalah menggantungkan masker di dagu atau leher saat tidak dipakai.