Follow Us

Begini Contoh Hunian yang Dirombak Sedikit Demi Sedikit, Hasilnya Menakjubkan!

Fatur Rohman - Jumat, 19 Juni 2020 | 10:00
Begini Contoh Hunian yang Dirombak Sedikit Demi Sedikit, Hasilnya Menakjubkan!
Dok. Tab RUMAH

Begini Contoh Hunian yang Dirombak Sedikit Demi Sedikit, Hasilnya Menakjubkan!

Baca Juga: Limbah Kaca Bisa Sebabkan Celaka dan Polusi, Daur Ulang Saja, Ini Caranya!

Baca Juga: Tak Berwarna Putih, Tisu Toilet pada Tahun 1950an Lebih Berwarna-warni, Ini Alasannya Tak Diproduksi Lagi!

Penutup pada bordes ini berfungsi sebagai pegangan sekaligus sebagai aksen untuk ruangan yang ada di sekelilingnya.

Begini Contoh Hunian yang Dirombak Sedikit Demi Sedikit, Hasilnya Menakjubkan!
Dok. Tab RUMAH

Begini Contoh Hunian yang Dirombak Sedikit Demi Sedikit, Hasilnya Menakjubkan!

Supaya warna putih yang mendominasi rumah ini tidak terlihat monoton, maka warna-warna lain tetap dimaksukkan ke dalamnya, seperti warna merah dan hitam untuk beberapa bagian dinding. Sedangkan ungu, coklat, dan merah digunakan untuk furniturnya.

Bahkan Victor sudah memikirkan agar pandangan dari bawah ke arah ruang kerja melalui void tidak membosankan, dia meletakkan kursi berwarna merah pada dinding kaca yang membatasinya.

Untuk eksteriornya, Richard membuat aksen dengan sebuah kolam berbentuk “L”, yang digunakan untuk bermain-main cucu-cucu si pemilik rumah.

Pagar rumah yang lama tidak dihancurkan begitu saja, melainkan ada bagian-bagian tertentu yang ditutup oleh tembok bata baru yang diplester, tanpa finishing cat.

Pagar asli ditutup dengan beton, agar serasi dengan bentuk rumah. Pintu masuk juga dipertegas dengan tangga melengkung di depannya.
Dok. Tab RUMAH

Pagar asli ditutup dengan beton, agar serasi dengan bentuk rumah. Pintu masuk juga dipertegas dengan tangga melengkung di depannya.

Material yang Murah

Material yang dipakai oleh tim arsitek rumah ini, semuanya adalah material yang murah dan mudah ditemukan. Plesteran beton pada beberapa bagian rumah tidak di-finishing, selain menambah estetika, juga mengurangi biaya.

Baca Juga: Mengintip Cara Jepang Tanggulangi Sampah Perlu 10 Tahun, Indonesia Bisa Lebih Cepat?

Editor : iDEA

Baca Lainnya

Latest