Follow Us

Wabah Pes di China Tak Bakal Jadi Epidemi, Apa Benar? Ini Kata Ahli

Kontributor 01 - Kamis, 09 Juli 2020 | 07:00
Wabah Pes di China Tak Bakal Jadi Epidemi, Apa Benar? Ini Kata Ahli
Kompas.com

Wabah Pes di China Tak Bakal Jadi Epidemi, Apa Benar? Ini Kata Ahli

Pada Mei tahun lalu, dua orang di Mongolia, China, meninggal karena terpapar pes, setelah mengonsumsi daging mentah hewan marmot — sejenis tikus.

Seorang pejabat Organisasi Kesehatan Dunia, WHO, di Ulaanbaatar, ibu kota Mongolia, mengatakan kepada BBC bahwa daging dan ginjal marmot mentah dianggap sebagai obat tradisional untuk menunjang kesehatan.

Baca Juga: Bisa Menjangkiti Manusia, Kutu Kucing Harus Segera Diobati!

Wabah Pes di China Tak Bakal Jadi Epidemi, Apa Benar? Ini Kata Ahli
Kompas.com

Wabah Pes di China Tak Bakal Jadi Epidemi, Apa Benar? Ini Kata Ahli

Hewan pengerat dikenal sebagai pembawa wabah bakteri, dan umumnya dikaitkan dengan kasus wabah di Mongolia.

Itulah sebabnya, berburu marmot merupakan tindakan ilegal. Wabah pes ditandai dengan pembengkakan kelenjar getah bening.

Kemungkinan sulit untuk mengidentifikasi gejala di tahap awal, yang biasanya berkembang setelah tiga hingga tujuh hari, mirip dengan flu.

Baca Juga: Waspada Penularan Penyakit oleh Nyamuk Masih Terus Terjadi Saat Ini

Cara mencegahnya

Namun demikian, wabah pes kemungkinan tidak akan menyebabkan epidemi, kata ahli.

"Tidak seperti di abad ke-14, kami sekarang memiliki pemahaman tentang cara penularan penyakit ini," kata Dr Shanti Kappagoda, dokter penyakit menular di Stanford Health Care, kepada situs berita Heathline.

"Kami tahu cara mencegahnya. Kami juga bisa merawat pasien yang terinfeksi dengan antibiotik yang efektif."

Source : kompas

Editor : iDEA

Baca Lainnya

Latest