IDEAOnline-Perkembangan apartemen mewah di Jakarta mencapai puncaknya sekitar awal tahun 2000-an lalu pada tahun 2012.
Namun pengembangan apartemen mewah di ibu kota menunjukkan pelambatan mulai tahun 2016 hingga saat ini.
Di area Central Business District (CBD) Jakarta misalnya.
Berdasarkan riset Savills Indonesia, sebagai area paling prestisius, proyek apartemen di CBD Jakarta memiliki harga tertinggi dibandingkan dengan kawasan lain.
Director Research Consultancy Savills Indonesia Anton Sitorus mengatakan, puncak pertumbuhan harga apartemen mewah di CBD terjadi pada tahun 2013 dan 2014.
Pada waktu itu, rerata harganya mencapai Rp 55 juta per meter persegi.
Akan tetapi, adanya pelunakan dalam beberapa tahun terakhir membuat rerata harga apartemen mewah di CBD turun menjadi sekitar Rp 52 juta per meter persegi.
Baca Juga: Perusahaan Tetap Untung meski Gunakan Teknologi Ramah Lingkungan, Ini Penjelasannya!
Ilustrasi-Bangunan bertingkat di tengah kota.
Padahal lebih dari setengah dari total pasokan apartemen mewah di Jakarta berada di kawasan tersebut.
"CBD Jakarta menyumbang lebih dari setengah dari total pasokan apartemen mewah di Jakarta, dengan persentase sekitar 56 persen," kata Anton dalam laporan yang dikutip Kompas.com, Selasa (28/7/2020).