Follow Us

Rambut Rontok Bisa Dipicu karena Infeksi Covid-19, Ini Penjelasannya

Kontributor 01 - Minggu, 16 Agustus 2020 | 17:00
Ilustrasi
mirror.co.uk

Ilustrasi

Baca Juga: Sulit Cium Bau adalah Gejala Covid-19, Terapi Ini Bisa Bantu Pemulihan

Ilustrasi
mic.com

Ilustrasi

Ketika tubuh mengalami hal-hal lain untuk difokuskan, seperti mengatasi stres ekstrem atau melawan penyakit, sebagian rambut kita memasuki fase istirahat agar tubuh dapat fokus pada tugas yang lebih penting.

Kemudian, di saat tubuh kita siap memulai kembali pertumbuhan rambut, pertumbuhan rambut baru tersebut dapat mendorong rambut lama.

Seringkali, rambut akan rontok tiga hingga enam bulan setelah memasuki fase istirahat.

Jadi, jika kita mengalami kejadian besar pada hidup kita di bulan Maret, bisa jadi kita baru melihat efeknya di bulan Agustus.

Banyaknya jumlah helai rambut yang rontok Kondisi telogen effluvium bukan hanya mengakibatkan belasan rambut jatuh.

Jumlah rambut yang rontok jauh lebih banyak, dan bisa terlihat di kamar mandi, sisir, atau bahkan di seluruh tempat di mana kita duduk.

"Biasanya, sekitar 15 persen rambut kita berada dalam fase istirahat. Selama telogen effluvium, ada proporsi rambut lebih tinggi yang dapat memasuki telogen sebelum waktunya dan bisa sampai 50 persen," kata Shaver.

Baca Juga: Berubahnya Warna Kulit Penderita Covid-19, Ini Alasannya Kata Ahli

Jumlah rambut yang rontok berbeda untuk setiap orang, namun ia mengatakan hal itu tergantung dari tingkat keparahan akibat stres.

Apakah rambut bisa tumbuh kembali?

Source : kompas

Editor : Maulina Kadiranti

Latest