Follow Us

Minim Ventilasi? Cara Bebaskan Dapur dari Bau, Asap, Virus dan Kuman

Johanna Erly Widyartanti - Rabu, 23 September 2020 | 17:00
Ilustrasi dapur tanpa ventilasi.

Ilustrasi dapur tanpa ventilasi.

IDEAOnline-Pengudaraan sangat perlu bagi sebuah rumah yang biasanya dihadirkan melalui jendela atau bukaan.

Namun, kadang kondisi, situasi, dan posisi lahan jadi penghambat untuk menghadirkan jendela.

Akibatnya, rumah minim ventilasi dan menjadikan pengudaraan di dalam rumah kurang mengalir dan sebabkan lembap.

Kondisi ini sangat disukai dan berpotensi berkembangnya mikroba penyebab penyakit baik itu virus, bakteri, atau jamur, dan mikroba lain yang tak kasat mata.

Salah satu ruang yang paling sering mengalami ini adalah dapur.

Dapur tanpa ventilasi, selain rawan kuman, virus, dan bakteri, juga mengganggu kenyamanan penghuni rumah.

Gaya hidup masa kini telah membawa perubahan pada dapur. .

Dapur tak lagi diletakkan di belakang dan terpisah dari ruang lainnya, namun terintegrasi dengan ruangan lain di dalam rumah.

Baca Juga: Memanfaatkan Teknologi untuk Sehatkan Ruang, Salah Satu Cara Cegah Penyakit Pernapasan yang Bisa Perburuk Penderita Covid-19

Ilustrasi dapur tanpa ventilasi di apartemen.
Foto Richard S.

Ilustrasi dapur tanpa ventilasi di apartemen.

Dapur diletakkan sangat strategis di ruang utama dan sangat mudah diakses.

Akibatnya, asap, bau yang dihasilkan dari proses memasak, serta mikroba lain termasuk virus, bakteri, dan spora jamur yang tak kasat mata dapat mencemari ruang-ruang di sekitarnya dan mengurangi kenyamanan dan mengancam kesehatan.

Bau dan asap hasil aktivitas di area yang menjadi jantungnya rumah ini, dapat terperangkap di dalam rumah dan mencemari seluruh bagian rumah.

Mereka bisa menempel pada perabot dan elemen-elemen di dalam rumah dan ada yang bertahan di udara dalam jangka waktu lama.

Terkait dengan pandemi Covid-19 yang saat ini telah membuat kamu dan keluarga banyak tinggal di rumah, udara yang tercemar seperti ini di dalam rumah tentu membahayakan kesehatan.

Baca Juga: Jutaan Mikroba Penyebar Penyakit Ada di Rumah, Cek Tempat Bersarangnya

Ilustrasi-Dapur di tengah ruang.

Ilustrasi-Dapur di tengah ruang.

Kabar baiknya, ada cara praktis bisa kamu lakukan untuk meminimalkan efek buruk pencemaran udara di dalam rumah dengan menggunakan teknologi plasmacluster.

Teknologi ini, saat ini telah banyak dibenamkan pada elektronik-elektronik rumah tangga, seperti halnya di air purifier (penjernih udara), AC, ataupun kulkas.

Perangkat elektronik penjernih udara yang praktis, bisa dijadikan solusi untuk masalah dapur yang minim ventilasi.

Sebuah penjernih udara yang dibenami dengan teknologi plasmacluster dapat menjadi solusi.

Contohnya, air purifier dari Sharp ini yang dilengkapi filter aktif karbon dan filter HEPA yang dapat mengisap virus, bakteri, bau, dan debu yang berasal dari dapur.

Dengan fitur deodorizer-nya perangkat ini bahkan dapat menjangkau seluruh ruang di sekitarnya sampai sejauh 50 m².

Udara kotor akan dikeluarkan sebagai udara bersih ke seluruh ruang.

Sedangkan virus, bakteri, jumur, dan bau yang tak terserap oleh filter akan dinonaktifkan oleh ion plasmacluster 25.000 HD.

Ion ini juga memiliki fungsi moisturizer yang menjaga kelembapan kulit.

Baca Juga: Romantisme Dapur Ceria untuk Pasangan Muda di Apartemen Mungil

Ilustrasi dapur.
Foto Jou Endhy P.

Ilustrasi dapur.

Memiliki sensor yang dapat diatur otomatis untuk mendeteksi kualitas udara dari unsur debu, bau serta tingkat kelembapan udara di dalam ruangan, unit ini secara mandiri dapat mendeteksi kualitas kebersihan udara ruangan dan dapat mengatur kecepatan penjernihan udara sesuai dengan tingkat kotor nya udara ruangan pada saat itu.

Dan kabar baiknya, melalui sebuah penelitian dan pengujian oleh Sharp dan para ahli di Jepang telah membuktikan keefektifan teknologi plasmacluster dalam mmebunuh virus penyebab Covid-19.

Dalam penelitian dengan ahli yang terdiri dari Profesor Jiro Yasuda dari Pusat Penelitian Nasional untuk Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Menular, Institute of Tropical Medicine, Universitas Nagasaki,Professor Asuka Nanbo (anggota Dewan Perkumpulan Virologi Jepang) Universitas Nagasaki, dan Profesor Hironori Yoshiyama dari Departemen Mikrobiologi, Fakultas Kedokteran Universitas Shimane (juga anggota Dewan institusi yang dihormati secara internasional dalam penelitian penyakit menular di Jepang) ini, virus corona baru (SARS-CoV-2) yang melayang di udara disinari oleh ion Plasmaclusterselama sekitar 30 detik, dan hasilnya menunjukkan bahwa titer infeksi virus dapat berkurang lebih dari 90%.

Nah, jadi ada tambahan senjata baru nih buat bikin dapur kamu sehat dan nyaman.

Gunakan disinfektan untuk mengatasi virus dan kuman yang melekat (adhesive) di furnitur dan elemen rumah lain, dan gunakan masker serta plasmacluster untuk mencegah terinfeksi dari virus yang melayang di udara.

Penjernih udara (air purifier) yang sudah dibenami teknologi plasmacluster sangat praktis, karena bersifat portabel sehingga mudah dipindah-pindahkan.

Modelnya yang cantik, juga menjadi pemerindah tampilan dapur kamu.

Baca Juga: Tiga Tempat Paling Baik Pengaplikasian Skylight Pengusir Lembap

#berbagiIDEA

Editor : Maulina Kadiranti

Latest