Follow Us

Aspal Bisa Menjadi Penyebab Polusi Udara saat Panas, Ini Penjelasannya

Kontributor 01 - Kamis, 01 Oktober 2020 | 17:00
Ilustrasi menggunakan masker dan kacamata.
SHUTTERSTOCK/Alexx60

Ilustrasi menggunakan masker dan kacamata.

Suhu ini untuk menentukan tingkat SOA dalam kondisi panas yang dialami California.

Ditulis dalam jurnal Science Advances yang terbit Rabu (2/9/2020), jumlah kadar emisi SOA dapat berlipat dua kali lipat ketika berada di suhu yang awalnya 40 derajat Celsius menjadi 60 derajat Celsius, dan dapat terus meningkat selaras dengan kenaikan suhu.

Peneliti mencatat, emisi aspal menurun seminggu setelahnya.

Meski lebih sedikit, emisi itu tetap ada karena adanya paparan sinar matahari.

Radiasi matahari terbukti menyebabkan lonjakan emisi aspal jalan raya hingga 300 persen.

Hal ini bukan kabar baik di iklim yang semakin panas.

"Untuk menjelaskan pengamatan ini, kami menghitung perkiraan tingkat emisi stabil yang menunjukkan bahwa tingkat emisi lanjutan ditentukan oleh waktu yang dibutuhkan senyawa untuk berdifusi melalui campuran aspal yang sangat kental," kata insinyur kimia dan lingkungan dari Yale University, Drew Gentner.

Baca Juga: Polusi Udara Memengaruhi Bumi, Ini Contoh Kejadian dan Ancamannya

Para ahli mengatakan, masih perlu banyak penelitian untuk lebih memahami tingkat polusi udara dari aspal, bagaimana proses kimia yang terjadi, dan apa yang berubah seiring waktu.

Studi lain yang dirilis awal tahun ini menyoroti bagaimana campuran pengikat yang menyatukan aspal dapat bereaksi dengan matahari dan hujan untuk menghasilkan hidrokarbon polisiklik aromatik (PAH) beracun yang bersifat karsinogenik, yakni jenis polusi yang berbeda, tetapi satu lagi yang diselidiki oleh para ilmuwan. Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Aspal Bisa Jadi Penyebab Polusi Udara Saat Cuaca Panas, Kok Bisa?

#Berbagiidea #Berbagicerita #Bisadarirumah #Gridnetwork

(*)

Halaman Selanjutnya

Source : kompas

Editor : iDEA

Latest