Salah satunya yang dilakukan tim riset dari Manchester, Inggris.
Baca Juga: Orang Obesitas Berisiko Alami Gejala Parah Covid-19, Ini Alasannya
Tim Manchester menanyai mantan pasien Covid-19 yang sudah keluar dari rumah sakit selama delapan minggu, apakah mereka pernah mengalami gangguan pendengaran atau telinga berdenging saat masih menderita Covid-19.
Dari 138 pasien dalam penelitian yang dipublikasikan di International Journal of Audiology, 13 persen menjawab pernah.
Sejauh ini dokter tidak dapat memastikan apakah virus corona menyerang telinga bagian dalam.
Pemeriksaan biopsi telinga bagian dalam juga berisiko tinggi karena bisa merusak jaringan.
Stewart dan kolega akhirnya melakukan prosedur pada tubuh tiga orang yang telah meninggal setelah terinfeksi Covid-19 untuk melihat apakah ada virus di telinga bagian dalam.
Dari sini, tim menemukan ada virus corona di telinga tengah dan tulang mastoid di tengkorak yang terletak di belakang telinga pada dua dari tiga mayat.
Studi ini dipublikasikan di JAMA Otolaryngology - Head and Neck Surgery.
"Virus lain diketahui dapat menyebabkan gangguan pendengaran mendadak. Namun untuk Covid-19, saya pribadi curiga virus ini berpotensi menjadi lebih buruk," kata Stewart. Stewart menambahkan, alasannya karena virus coorna telah diketahui menyebabkan pembekuan darah di area tubuh lain.
Menurutnya, sangat mungkin virus corona SARS-CoV-2 juga dapat melakukannya di pembuluh darah yang sangat kecil seperti di telinga bagian dalam.