Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Polusi Udara Mengintai, Ini Cara Menjaga Lingkungan Ruang Tetap Bersih

Johanna Erly Widyartanti - Kamis, 05 November 2020 | 16:30
Ilustrasi polusi di luar ruang, nisa berasal dari asap mobil.
Kompas.com

Ilustrasi polusi di luar ruang, nisa berasal dari asap mobil.

IDEAOnline-Disebutkan dalam laporan terbaru State of Global Air 2020 (SoGA 2020) oleh Health Effects Institute bekerja sama dengan Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME2) di University of Washington, dan University of British Columbia, sebanyak 6,7 juta kematian di dunia terkait dengan polusi udara.

Paparan polusi udara luar ruang dan di dalam rumah dalam jangka panjang juga berkontribusi terhadap lebih dari 6,7 juta kematian tahunan akibat stroke, serangan jantung, diabetes, kanker paru-paru, penyakit paru-paru kronis, dan penyakit neonatal di seluruh dunia sepanjang tahun 2019.

Selain akibatkan kematian, polusi udara juga menimbulkan dampak buruk lain bagi manusia, yaitu: memperburuk epidemi penyakit tidak menular, berkontribusi terhadap berbagai penyakit kronis, memperparah infeksi Covid-19, dan menyebabkan kematian dini bagi bayi.

Berbagai upaya meningkatkan kesehatan banyak dilakukan seperti mengkonsumsi makanan sehat, jaga kebersihan dengan mandi setelah beraktivitas, olah raga, dan banyak minum air putih.

Namun, tetap saja di era modern, sulit sekali terhindar dari polusi udara ini, utamanya bagi masyarakat urban yang tinggal di perkotaan.

Bagaimana tidak, aktivitas di luar ruang pada kota metropolitan memang sarat dengan debu, bakteri, ataupun asap kendaraan.

Baca Juga: Berbagi IDEA Agar Tidur Berkualitas, Tips Atasi 3 Masalah Pengudaraan di Kamar Tidur: Lembap, Suhu, Asap

Polusi di dalam rumah berasal dari karpet, sarung bantal, chemical, asap, bulu hewan.

Polusi di dalam rumah berasal dari karpet, sarung bantal, chemical, asap, bulu hewan.

Di Dalam Ruangan Lebih Polusi?

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat, terbukti bahwa beberapa infeksi bisa menyebar lewat paparan virus dalam droplet dan partikel kecil yang bisa bertahan di udara selama beberapa menit hingga beberapa jam. Hal ini merujuk pada transmisi virus yang terjadi dalam udara.

Lancet, salah satu jurnal kedokteran umum tertua dan independen di dunia, menyatakan bahwa kondisi dalam ruang yang layak, memiliki potensi mengurangi penyebaran COVID-19.

Editor : iDEA





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular