Bahaya Akrilamida
Saat masuk ke tubuh, akrilamida akan berubah menjadi molekul lain, salah satunya glikidamida, yang memiliki sifat karsinogenik.
Kabar buruknya lagi, glikidamida bisa mengikat diri ke DNA atau protein, seperti hemoglobin.
Riset pada hewan juga membuktikan, paparan akrilamida yang tinggi dapat menyebabkan toksisitas pada sistem saraf, mutasi dan kerusakan kromosom, serta karsinogenisitas.
Namun, efek yang sama belum terbukti pada manusia.
Riset justru membuktikan akrilamida yang terkandung dalam makanan tidak menyebabkan risiko kanker pada manusia.
Meski beberapa peneliti mengklaim akrilamida juga bisa meningkatkan risiko kanker ginjal, endometrium, dan ovarium, bukti-bukti yang ada masih terbatas dan tidak konsisten.
Akan tetapi, ibu hamil yang terkena paparan akrilamida dalam dosis tinggi juga bisa menganggu pertumbuhan janin yang dikandungnya.
Akibatnya, janin bisa terlahir dengan kondisi berat badan lahir rendah.
Studi di antara pekerja yang terpapar akrilamida juga menunjukkan peningkatan risiko perubahan neurologis, termasuk sebagian besar perifer tetapi juga sistem saraf pusat.
Namun dalam banyak kasus gejala ini dapat disembuhkan.
kankerBaca Juga: Cegah Makanan Terkontaminasi dan Jadi Racun, Teknologi Ramah Lingkungan Ini Efektif Deteksi Bakteri