Prinsip pertama menekankan perlunya mengenali hubungan antara kesehatan manusia, kesehatan hewan dan lingkungan. Ia juga menunjukkan perlunya pendekatan holistik dan prospektif untuk penyakit menular yang baru dengan mempertimbangkan keterkaitan yang kompleks antar spesies.
Atau perlunya pengurangan perdagangan hewan liar karena “ancaman nyata yang bagi keamanan sosial-ekonomi global”; peningkatan investasi dalam infrastruktur kesehatan dan jaringan pengawasan penyakit menular; berbagi informasi dengan cepat dan jelas; pendidikan dan sensitisasi populasi dan pengambil keputusan politik terhadap keterkaitan makhluk hidup.
Kesimpulan yang disampaikan dalam rangkuman konferensi menjadi penting.
Mengatasi ancaman hari ini dan masalah esok hari tidak bisa dicapai dengan pendekatan kemarin… Kita harus merancang adaptasi, melihat masa depan dan solusi multidisiplin untuk tantangan yang tidak terduga.
Konsep “ One Health” diperkenalkan di Sharm el-Sheik (Mesir) pada tahun 2008, pada simposium tentang risiko infeksi terkait dengan kontak antara ekosistem manusia dan hewan.
Tak lama kemudian, setelah pandemi flu H1N1 pada 2008-09, WHO mengadopsi program global flu dengan melibatkan peningkatan adaptasi hewan pembawa virus.
Pada saat yang sama, badan One Health pertama terbentuuk di AS. Badan ini bekerja untuk mempromosikan agenda keamanan kesehatan global, dengan banyak organisasi nasional dan internasional dan melibatkan sekitar 60 negara.
Sejak munculnya ‘One Health’, konsep serupa juga muncul, seperti EcoHealth dan Planetary Health.
Dengan memerhatikan keterkaitan antar makhluk hidup, tetapi juga menghindari pemikiran linier dan reduktif, dan menghilangkan batas-batas disiplin ilmu, konsep-konsep baru ini memungkinkan kita untuk lebih memahami dan mengelola krisis kesehatan.
Pentingnya Antisipasi