Raber mengungkap, dalam percobaan mereka, transportasi S1 lebih cepat di olfaktorius dan ginjal laki-laki daripada perempuan.
Pengamatan ini kemungkinan ada kaitannya dengan peningkatan kerentanan pria terhadap Covid-19 yang lebih parah.
Banks menegaskan pada semua orang, untuk tidak bermain-main atau menganggap virus corona sesuatu yang remeh.
"Banyak efek nyata yang ditimbulkan oleh virus Covid-19 dan bahkan virus corona yang masuk ke otak beserta efeknya dapat bertahan untuk waktu yang sangat lama." Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Peneliti Temukan Bukti Virus Corona Masuk ke Otak
#BerbagiIDEA