IDEAOnline-Teknologi inverter dimanfaatkan untuk membuat AC lebih hemat listrik.
Karena bukan rahasia lagi, AC merupakan barang elektronik yang paling banyak memakan listrik ketimbang kulkas, mesin cuci, televisi, atau peralatan listrik lain.
Salah satunya, diakibatkan dari kompresor AC yang bertugas mendinginkan ruangan, langsung beroperasi dengan kemampuan penuh ketika dinyalakan.
Ketika suhu ruangan yang diperlukan tercapai, AC otomatis mati.
Jika suhu kembali naik, AC akan menyala dan bekerja keras kembali untuk mengembalikan temperatur udara seperti sebelumnya.
Proses ini terus berulang selama AC dioperasikan.
Baca Juga: AC Masih Baru tapi Tak Terasa Dingin Lagi? Ternyata Ini Penyebabnya!
Baca Juga: Arsitektur Bioklimatik Ciptakan Kesejukan meski Tanpa Pendingin Ruang
Kompresor yang hidup-mati secara berulang-ulang akan memakan banyak daya sehingga tagihan listrik membengkak.
Pada AC inverter, beban kerja kompresor diperingan, karena AC tak perlu melalui proses on-off.
Ketika dinyalakan, kompresor AC inverter akan menyesuaikan suhu ruangan sesuai yang kita inginkan.
Lalu ketika temperatur udara tercapai, kompresor mengurangi kecepatan pendinginan.
Saat suhu naik lagi, kompresor mempercepat laju kerjanya.
Tak ada proses mematikan atau menyalakan seperti pada AC konvensional sehingga daya yang digunakan pun jadi lebih stabil.
Baca Juga: Jangan Remehkan AC Bocor, 7 Cara Cegah Kebakaran Akibat Korsleting
Keuntungan lain dari teknologi inverter adalah suhu ruangan turut stabil.
Hal ini berbeda dengan AC konvensional yang terlalu sering menyala dan mati secara otomatis sehingga perubahan suhu ruangan cukup ekstrem.
Pada AC inverter, kompresor responsif terhadap penurunan atau kenaikan suhu ruangan.
Ketika suhu sedikit di atas rata-rata, kompresor sedikit menambah kecepatan pendingingan, begitu pula sebaliknya.
Karenanya, suhu ruangan lebih terjaga.
Baca Juga: Tiga Langkah Perawatan yang Perlu Dilakukan agar AC Tahan Lama
#BerbagiIDEA