IDEAOnline-Apartemen merupakan salah satu properti yang bisa “dikaryakan” untuk menambah penghasilan.
Kamu bisa menghasilkan passive income secara berkala dengan jumlah tetap dengan menyewakan apartemen milikmu.
Tapi, tidak mudah memang menetapkan harga sewa yang tepat. Pasalnya, properti tidak akan laku jika dipatok dengan harga sewa terlalu tinggi.
Di sisi lain, sebagai investor, kamu akan merasa rugi jika harga sewa yang dipatok terlalu rendah.
Lalu, bagaimana menetapkan tarif sewa yang tepat?
Ini caranya agar harga sewa tidak terlalu murah tapi juga tidak kemahalan, sehingga kamu pun bisa mendapatkan penyewa dengan cepat.
1. Berdasarkan Harga Beli Awal
Ada beberapa cara menghitung besar harga sewa apartemen yang bisa dilakukan oleh pemilik properti.
Cara paling sederhana menurut Aleviery Akbar, Associate Director Residential Sales & Leasing Colliers International, yaitu berdasarkan harga beli awal.
Cara ini biasa dipakai untuk apartemen baru. Untuk sewa setahun, besarnya 8-10 persen.
Angka 8-10 persen merupakan imbal hasil properti (real estate yields) yang berlaku umum di Jakarta untuk kategori apartemen.
Ada juga yang menyebut sebagai tingkat kapitalisasi apartemen.