IDEAOnline-Banyak solusi yang bisa dilakukan untuk mengendalikan suhu di dalam rumah. Dengan suhu rumah yang rendah, pemakaian listrik untuk konsumsi AC bisa diminimalkan.
Konsep rumah hemat energi bisa diterjemahkan sebagai rumah yang pemakaian energinya
efektif dan efisien.
Sumber energi yang dimaksud ini tak lain adalah energi listrik.
Sebagai sumber energi, listrik dibutuhkan untuk menjalankan fungsi beberapa peranti elektronik.
Besarnya sumber energi listrik yang dipakai di rumah ini sebisa mungkin dihemat.
Caranya adalah dengan mengatur dan memanfaatkan sumber alam untuk mengurangi pemakaian listrik untuk peranti seperti AC dan lampu.
Aplikasinya jelas terlihat pada desain rumah itu sendiri.
Desain rumah hemat energi memiliki ciri salah satunya membuat bukaan yang bisa mengalirkan udara masuk ke dalam rumah.
Masalahnya, bukaan yang tidak tepat justu membuat udara tak bisa masuk.
V. Raditya Aji, nomine dalam Sayembara Desain Rumah Hemat Energi, dalam rancangan desainnya memberikan solusi untuk masalah ini.
Desain yang dibuat Aji, menitikberatkan pada akses masuk udara dan cahaya.
Baca Juga: Peredam Panas dan Estetika Rumah, 3 Hal Penting Gunakan Secondary Skin
Salah satunya dengan membuat cerobong ventilasi yang berada di tengah bangunan.
Menurut Aji, cerobong ventilasi ini berfungsi untuk menangkap, menghisap, dan mengalirkan udara, baik dari luar maupun dari dalam bangunan.
Udara dari luar dipaksa masuk melalui bukaan yang ada di semua sisi cerobong.
Sedangkan udara panas yang ada di dalam bangunan dipaksa keluar untuk digantikan dengan udara baru.
Cerobong ventilasi juga didesain agar udara yang masuk bisa terdistribusikan hingga ruangan di lantai bawah.
Karena itu, bentuk cerobong dibuat menyerupai void dari lantai bawah hingga lantai 2.
Bukaan yang ada di setiap sisi cerobong ventilasi menggunakan dua material yang berbeda.
Sisi yang menghadap timur dan barat, menggunakan balok paving berlubang.
Sedangkan sisi utara dan selatan memakai kaca nako. Dengan demikian, pergerakan keluar masuk udara bisa lebih maksimal.
Baca Juga: Plafon atau Non Plafon, Pengaruhnya pada Panas di dalam Rumah
Mengolah Sinar Matahari
Pemakaian material yang berbeda pada kedua sisi cerobong ventilasi bertujuan agar intensitas sinar matahari yang masuk tidak terlalu besar.
Maklum saja, arah bangunan menghadap barat.
Bila semua sisi menggunakan kaca nako maka intensitas cahaya matahari yang masuk ke dalam cerobong ventilasi pada saat siang dan sore hari terlalu kuat.
Hal ini membuat udara yang masuk menjadi panas.
Untuk itu, pada sisi yang menghadap langsung matahari diberi balok paving.
Hal ini berbeda pada sisi bangunan yang menghadap ke timur.
Cahaya pagi dimanfaatkan seoptimal mungkin agar bisa masuk dengan membuat bukaan dari kaca nako.
Pemasangan kaca nako hanya pada ruangan di lantai satu yang menghadap ke timur.
Mementingkan Kehidupan Sosial Masyarakat
Lokasi lahan rumah ini berada di pemukiman yang padat penduduk.
Di kanan, kiri, dan belakang terdapat rumah tetangga.
Sedangkan pada bagian depan rumah terdapat jalan selebar 4 m dan di belakang lahan terdapat jalan selebar 2 m.
Dengan kondisi seperti ini mau tak mau desain yang dibuat harus bersifat universal dan menyesuaikan dengan kondisi lingkungan sekitarnya.
Baca Juga: Taklukkan Iklim dan Hawa Panas di Dalam Rumah dengan 4 Hal Ini!
Karena itu, Aji membuat desain dengan konsep terbuka.
Artinya, akses untuk masuk ke dalam halaman rumah ada dua, di depan dan di belakang.
Selain itu, untuk memberikan kesan terbuka, Aji membuat pintu pagar ganda. Untuk pintu yang letaknya sejajar dengan pagar, bentuknya berupa pintu geser yang selalu dibuka.
Hal ini bertujuan agar rumah tetap terlihat dari luar. Pintu baru ditutup ketika malam hari atau pada saat penghuninya berpergian semuanya.
Sedangkan pintu kedua letaknya berada di belakang pintu pertama.
Pintu yang berfungsi sebagai pengamanan dan selalu ditutup bila tak ada tamu ini bentuknya transparan.
Dengan demikian, meski tertutup, bagian depan rumah seperti teras akan selalu terlihat dari luar.
Baca Juga: Dinginkan Kasur dengan Teknologi dan Cara Ini untuk Tidur Lebih Nyaman
Mengolah Material
Konsep hemat energi dalam desain ini juga terlihat dari pemakaian material.
Konsep ini setidaknya terlihat bahwa material yang dipakai adalah material yang bersumber pada material yang bisa diperbaharui.
Sebagai contoh material kayu seminimal mungkin tidak dipakai.
Kayu hanya dipakai sebagai penutup lantai. Sebagai penggantinya, menggunakan bambu.
Pelestarian bambu sebagai upaya penghematan energi dilakukannya dengan menanam kembali pohon bambu di sebelah kanan bangunan.
Bambu-bambu yang ditanam ini juga bisa dipanen bila bagian dari rumah yang terbuat dari bambu ada yang rusak sehingga bisa langsung diperbaiki.
Baca Juga: Jangan Sia-siakan Ruang Bawah Atap, 3 Cara Bikin Nyaman Tak Panas Lagi
#BerbagiIDEA