IDEAOnline-Mencintai Bumi bisa dilakukan dari dapur rumah sendiri, salah satunya dnegan mengolah sampah organik menjadi kompos untuk pupuk tanaman.
Sebagian besar pupuk komposyang berasal dari sampahdapur merupakan sampahorganik yang terdiri atas sampah sayuran dan buah-buahan.
Cara ini, sudah lazim dan banyak diketahui.
Tapi tahukan kamu, ternyata sampah organik bisa dijadikan Eco Enzyme. Apa itu?
Ya, tak hanya bisa diolah menjadi kompos, sampah organik juga bisa diolah juga cairan pembersih serbaguna.
Baca Juga: Tak Selalu Putih, Dahulu Kala Tisu Toilet Lumrah Berwarna-warni, Mengapa Tak Diperjualbelikan Lagi?
Cairan yang disebuteco-enzymeini pun mudah dibuat sendiri.
Merilis dari Kompas.Id, IdeaOnline uraikan pembuatan Eco Enzyme, pembersih serbaguna dari bahan sampah organik, berikut ini.
Pengertian Eco Enzyme
Eco enzymeadalah cairan yang diproduksi dari fermentasi sampah organik.
Dari proses fermentasi ini, dihasilkan kandungan disinfektan karena adanya alkohol atau senyawa kimia asam. Fungsinya, banyak.
Untuk merawat rumah, cairan ini bisa digunakan untuk pembersih lantai, kaca, atau permukaan perabot plastik.
Baca Juga: Menurut Ahli, Kopi Tidak Berbahaya Diminum di Bulan Puasa, Ini Syaratnya..
Eco enzymejuga bisa dipakai untuk mencuci buah dan sayuran. Untuk tanaman, cairan ini bisa membantu menyuburkan tanaman sekaligus menjadi pestisida alami.
Mengolah kembali sisa organik, baik sebagai kompos ataueco enzyme, sangat penting sebenarnya mengingat besarnya konsumsi rumah tangga kita saat ini.
Sebuah studi yang dilakukan Sustainable Waste Indonesia mendapati bahwa 60 persen total sampah yang dihasilkan di Indonesia adalah sampah organik.
Sayangnya, hanya 7,5 persen yang diolah kembali.
Sisanya ditumpuk, dibakar, atau diabaikan dan dibiarkan menumpuk di tempat pembuangan akhir. Ini kian menjadi masalah karena kapasitas tempat pembuangan akhir (TPA) juga terbatas.
Cara Membuat
Eco enzymedibuat dari sisa organik, seperti kulit buah dan sayuran, yang difermentasi. Untuk fermentasi ini, diperlukan gula dan air. Begini cara membuatnya.
1. Ketahui perbandingan bahan.
Perbandingan sampah organik, gula, dan air adalah 3:1:10.
Baca Juga: Hal yang Boleh dan Tidak Boleh Dilakukan di Dapur dengan 5 Peranti Ini
Misalnya, 300 gram sisa organik, 100 gram gula, dan 1 kilogram atau 1 liter air.
Ketimbang gula putih, lebih baik gunakan gula merah atau gula kelapa karena lebih bebas bahan kimia tambahan.
2. Siapkan sampah organik.
Sampah organik yang bisa dipakai adalah kulit buah lunak dan sayuran. Cacah kecil, lalu masukkan ke dalam botol yang sudah berisi campuran air dan gula. Jangan campurkan materi hewani seperti daging, juga sesuatu yang mengandung minyak.
3. Diamkan tiga bulan
Eco enzymeakan siap setelah tiga bulan. Namun, selama dua minggu pertama, rutinlah membuka dan menutup botol karena materi organik ini akan mengeluarkan gas
4. Saring
Setelah tiga bulan,eco enzymeyang berhasil akan berwarna cokelat tua dengan bau seperti cuka.
Baca Juga: Tak Selalu Putih, Dahulu Kala Tisu Toilet Lumrah Berwarna-warni, Mengapa Tak Diperjualbelikan Lagi?
Jika warna cairannya hitam, tambahkan gula untuk melanjutkan proses fermentasi.
Jikaeco enzymesudah jadi, saring dan simpan dalam suhu ruang untuk digunakan dalam beragam keperluan.
Materi padat sisa organik dapat dijadikan pupuk untuk tanah.
Nah, Idea Lovers, mau coba membuat Eco Enzyme?
Masalah sampah teratasi, kamu pun jadi lebih hemat karena tak mesti selalu membeli pembersih, dan lebih sehat karena bebas bahan kimia buatan.
#Berbagiidea #Berbagicerita #Bisadarirumah #Gridnetwork
(*)