Berdasarkan perhitungan NCS, restorasi dan pencegahan dampak gambut berpotensi mengurangi emisi hingga 1.000 megaton CO2e per tahun.
“Kami melihat lahan gambut berpotensi paling besar dalam penurunan emisi dibandingkan ekosistem lain. Maka dari itu, kami menelaah lebih lanjut dan melihat ada empat strategi mitigasi iklim di lahan gambut,” ujar Nisa.
Baca Juga: Awas Mesin Cuci Front Loading Lebih Rawan Jamur, Tips Membersihkan
Baca Juga: Menengok Tradisi Mengirim Hamper di Hari Raya, Awalnya dari Eropa
Dijelaskan oleh Nisa, empat langkah mitigasi tersebut mencakup pencegahan hilangnya vegetasi karena deforestasi hutan, pencegahan emisi dari kebakaran gambut, pencegahan dekomposisi gambut, dan rewetting atau pembahasan kembali gambut yang terdegradasi.
Program restorasi ini biasanya juga diikuti dengan penanaman kembali pohon-pohon endemik gambut atau tanaman yang bermanfaat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar.
“Kami menghitung berapa potensi emisi yang terjadi pada dekomposisi gambut jika terjadi gangguan, baik itu deforestasi, degradasi, kebakaran, dan juga jika dilakukan perbaikan pengaturan hidrologi gambut melalui rewetting,” kata Nisa.
Dari hasil kajian YKAN, tambah Nisa, pencegahan kerusakan lahan gambut dari alih fungsi hutan, dekomposisi, dan kebakaran memiliki potensi penurunan emisi yang jauh lebih tinggi dibandingkan penurunan emisi dari rewetting.
Dengan kata lain, restorasi gambut memang merupakan langkah penting sebagai upaya perbaikan gambut yang sudah terdegradasi.
Meski demikian, jangan lupa perlindungan ekosistem gambut jauh lebih penting dari segi potensi penurunan emisi.
Pasalnya, sekali gambut dirusak atau dikeringkan, emisi akan terus dihasilkan kecuali ekosistem ini direstorasi menjadi kondisi yang mendekati ekosistem gambut alami.
“Meski hanya mencakup 3 persen dari wilayah daratan bumi, lahan gambut tropis menyimpan sepertiga total karbon dunia. Melestarikan dan melindungi gambut dapat menjadi langkah efektif untuk mitigasi perubahan iklim dan menyelamatkan keberlangsungan peradaban manusia di masa depan,” jelas Nisa. Artikel ini telah tayang di Kompas.comdengan judul Bantu Penurunan Emisi Karbon, Inilah Potensi Penting dari Lahan Gambut