Dr Monica yang juga Ketua PPIDK (Pusat Pengembangan, Inovasi dan Kerjasama) Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha ini mengatakan pengobatan yang diperlukan saat ini antara lain adalah yang spesifik, sederhana, terjangkau dan memiliki banyak sumber daya.
"Dan plasma konvalesen cocok untuk semua parameter tersebut," kata dr Monica.
Dasar dari plasma konvalesen adalah kandungan antibodi yang ada dalam plasma darah pasien yang telah pulih atau sembuh dari penyakit, dalam hal ini Covid-19 untuk digunakan sebagai terapi pengobatan pasien Covid-19.
Plasma ini, kata dr Monica, memiliki fungsi yang dapat mengeliminasi atau memusnahkan virus, namun tidak memperbaiki organ yang rusak.
Sudah banyak studi tentang plasma konvalesen, namun menurut dr Monica, beberapa penelitian mendukung terapi ini, dan sebagian juga menolak penggunaan terapi tersebut.
Lebih lanjut dr Monica mengatakan bahwa terapi plasma konvalesen ini dapat diberikan kepada pasien-pasien dengan kriteria berikut.
- Hasil tes PCR terkonfirmasi positif Covid-19
- Pasien dengan Covid-19 sedang
- Pasien dengan Covid-19 berat
- Pasien dengan Covid-19 kritis
Selain itu, juga dapat segera diberikan kepada pasien rawat inap yang merasa sesak nafas.
Kendati ada banyak sekali penelitian dengan hasil yang berbeda mengenai TPK, ada yang memberikan hasil mendukung dan sebaliknya.
Akan tetapi sebenarnya, kata dr Monica, keberhasilan terapi plasma konvalesen ini tergantung dari beberapa faktor utama yaitu dosis, kadar antibodi dan waktu pemberian.