Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Kenali Risiko Penggunaan Kayu pada Rumah Tropis, 5 Bahan Pengganti dan Keuntungannya

Johanna Erly Widyartanti - Jumat, 23 Juli 2021 | 19:50
Ilustrasi rumah tropis merespon cuaca, risiko penggunaan kayu.
Idea.Grid.Id

Ilustrasi rumah tropis merespon cuaca, risiko penggunaan kayu.

IDEAOnline-Meski memberi kesan alami pada rumah tropis, penggunaan kayu ada banyak risiko karena harus menghadapi cuaca.

Kayu itu indah sekaligus lemah. Mudah dibentuk tapi disukai rayap dan gampang muai-susut.

Jika ada yang sebagus bahkan lebih kuat, kenapa tidak meninggalkan kayu?

Baca Juga: Pantas Saja Mudah Basi, Ternyata Ini yang Harus Dilakukan Sebelum Santan Masuk Kulkas, Jadi Awet Sampai Sebulan!

Baca Juga: 3 Siasat Mudah Atasi Panas dan Polusi pada Rumah Tropis di Tengah Kota

Kusen pintu dan jendela keropos dimakan rayap sampai daun pintu dan jendelanya hampir lepas dari rangkanya, mungkin adalah kisah yang biasa terjadi.

Tak hanya harga pembuatannya, namun nyatanya kayu butuh perawatan rumit dan butuh biaya tinggi.

Berderit dan seret, selot rusak, menggesek lantai dan kusen, renggang dan retak, adalah daftar kerusakan yang memaksa penghuni harus mengeluarkan kocek untuk memperbaiki dan merawatnya.

Menurut Roy, pemerhati kayu, karakter kayu yang mengalami muai-susut, adalah penyebab semua masalah ini.

“Kayu memiliki sifat muai-susut yang besar dan tidak stabil. Muai-susut pada kayu akan mengakibatkan masalah-masalah seperti seret, melintir, dan merenggang,” ujarnya.

Penggunaan bahan pengganti kayu, UPVC pada desain rumah tropis.

Penggunaan bahan pengganti kayu, UPVC pada desain rumah tropis.

Tetap memilih menggunakan material kayu untuk rumah tropis boleh-boleh saja, asal siap menggunakanya secara bijak, dan siap melakukan antisipasi dan perawatan sesuai ketentuan.

Baca Juga: Tolong Mulai Sekarang Jangan Abai 5 Kondisi Ini, Walau Hanya Penyakit Ringan Bisa Jadi Sedang Terinfeksi Covid 19

Baca Juga: Ini Beda Taman Minimalis dengan Taman Tropis, Cek sebelum Membuat!

Namun, dunia desain dan arsitektur pun terus berkembang dengan berbagai inovasi.

Maka, muncul aneka material yang ditawarkan sebagai alternatif pengganti kayu.

Munculnya bahan non-kayu sebagai material kusen dan panel jendela dan pintu ini menjadi solusi atas keterbatasan-keterbatasan kayu yang merupakan produk alam.

Tak hanya menawarkan kekuatan, kemudahan perawatan, harga kompetitif, namun juga tampilannya pun makin menarik dengan fleksibilitas yang memungkinkannya dibentuk sesuai selera.

Hal ini utamanya disebabkan oleh sifat pembuatannya yang customize, mengikuti kebutuhan dan selera penggunanya.

Pilihan bahan dari material pengganti kayu ini pun beragam.

Setidaknya ada 5 jenis material yang mulai meramaikan pasar, yaitu PVC, uPVC, aluminium, besi, dan beton.

Pintu alumunium mencegah risiko penggunaan kayu di rumah tropis.

Pintu alumunium mencegah risiko penggunaan kayu di rumah tropis.

Memutuskan meninggalkan kayu dan memilih salah satu produk non-kayu adalah pilihan.

Namun, harus tetap bijak memilihnya.

Karena, setiap material menawarkan karakter yang harus kamusesuaikan dengan kebutuhan dan selera kamu.

Setidaknya 5 keuntungan berikut bisa kamu dapatkan ketika menggantikan kayu dengan material non kayu.

  • Ketahanan terhadap hewan pengganggu
  • Tak mengalami Muai-susut.
  • Ketersediaan di pasaran terjamin karena merupakan pruduk fabrikasi.
  • Ketahanan atas cuaca (panas dan lembap). Teknologi di bidang pewarnaan menghasilkan produk lebih tahan terhadap panas dan kepudaran. Tak lapuk dan tak berjamur.
  • Harga. Meski harga tak terhingga karena sesuai pesanan (customize), perawatannya mudah dan tak butuh banyak biaya.
Nah, siap meninggalkan kayu dan beralih ke bahan non kayu Idea Lovers? Pilih dengan cermat ya..

Baca Juga: Masalah pada Kunci Pintu Rumah Paling sering Terjadi, Ini Solusinya

#Rumahminimalis #Berbagiidea #Berbagicerita #Bisadarirumah #Gridnetwork #Rumahtropis

(*)

Editor : iDEA

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular