Masih kata Dicky, umumnya pandemi yang menjadi masalah besar bagi manusia itu, berupa penyakit yang ditularkan melalui udara. Dengan demikian, pencegahan transmisi penyakit melalui udara sangat penting, tidak hanya terkait COVID-19 saat ini, tapi juga ke depannya.
“Teknologi dapat membantu manusia keluar dari situasi krisis seperti sekarang ini, dan menjaga kualitas udara tetap jernih dan sehat supaya terhindar dari berbagai macam potensi penyebab penyakit seperti virus, bakteri dan jamur,” ujarnya.
Potensi Terbesar pada Ruang Berventilasi Buruk
Dicky menjelaskan, potensi penularan di dalam ruangan utamanya yang tidak memiliki ventilasi memadai, sangat besar.
Meskipun ruangannya besar, tetapi sirkulasi udara harus dihitung dengan cermat.
Sebagai gambaran, droplet yang dihasilkan orang bersin atau batuk bisa terbawa udara hingga sejauh 9 meter.
Ventilasi yang tidak memadai dalam ruangan tertutup dapat menyebabkan virus dan bakteri bertahan lebih lama di udara, sehingga saat seseorang masuk atau berjalan melewati ruang tersebut dan menghirup udaranya, mereka bisa terinfeksi.
Oleh karenaitu, perlumemastikan ventilasi dan sirkulasi udara bersih yang memadai, apalagi di ruang-ruang publiktertutupseperti perkantoran, sekolah, pertokoan, rumah makan, hingga rumah ibadah di mana ada banyak orang beraktivitas.
Mekanisme Terjadinya Penularan
Ada 2 mekanisme terjadnya penularan virus melalui udara. Yang pertama adanyaclosed contact (karena dekat).Karena virus ada di udara sehingga napas seseorang itu bisa terhirup dalam jarak dekat.