Follow Us

Biar Tidak Sia-Sia, Pilih Jendela yang Optimal sebagai Jalan Masuk dan Keluar Udara, Cek Pilihannya Yuk!

Johanna Erly Widyartanti - Rabu, 18 Agustus 2021 | 18:55
Ilustrasi jendela rumah.
Kompas.com

Ilustrasi jendela rumah.

Jendela nako juga dapat digunakan untuk daerah yang kecepatan anginnya tinggi.

Bilah-bilah nako dapat menjadi penahan angin, sehingga kecepatan angin berkurang.

Ilustrasi jendela jungkit.
IDEA.Grid.Id

Ilustrasi jendela jungkit.

4. Jendela Jungkit

Sedangkan bentuk jendela dengan cara jungkit di bagian bawah lebih menghemat ruang, namun udara yang masuk sangat sedikit, hanya sekitar 20%.

Hal ini disebabkan pergerakan udara harus terhalang lebih dahulu oleh daun jendela baru kemudian dibelokkan ke atas.

Bentuk jungkit di bagian atas juga menghemat ruang, namun udara yang masuk relatif lebih banyak dibandingkan dengan jendela jungkit di bagian bawah.

Baca Juga: Mulai Sekarang Cari Tahu 5 Material Kasur yang Ada di Pasaran, Pilih Sesuai Berat Badan dan Kebutuhan

Baca Juga: Posisi Ventilasi yang Ideal pada Empat Ruang Vital di Rumah Tropis

Pertukaran udara yang terjadi dapat mencapai 50%, karena angin dapat diarahkan secara langsung mengikuti bentuk kemiringan dari daun jendelanya.

Semua ciri dari jendela tersebut di atas berlaku juga untuk bovenlicht, yaitu jendela kecil yang biasanya diletakkan di bagian atas dinding, sebagai lubang pertukaran udara dan masuknya cahaya di kamar mandi, gudang, atau dapur.

Bovenlicht sering pula dijumpai di atas jendela ataupun di atas pintu yang berfungsi sebagai ventilasi.

Editor : iDEA

Baca Lainnya

Latest