Selain itu, tercatat oleh Kemenkeu RI Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dan Kredit Pemilikan Apartemen (KPA) di triwulan II-2021 juga mengalami akselerasi.
Kredit Konsumsi telah mampu kembali tumbuh positif, yaitu Mei 1,3 persen dan Juni 1,9 persen setelah lima bulan sebelumnya tumbuh negatif.
Kredit Hunian (rumah tinggal, flat dan apartemen) berkontribusi sekitar 33 persen dari total Kredit Konsumsi - menunjukkan progres pemulihan yang positif dan perlu terus dijaga momentumnya.
Perusahaan teknologi yang bergerak di bidang properti (PropTech), Lamudi.co.id, juga mencatat tren positif dari pembeli properti di platformnya.
Pencarian properti secara online terus meningkat, keterbatasan mobilitas mengalihkan pencarian dari yang sebelumnya didominasi offline atau secara langsung menjadi online.
“Lamudi mengalami kenaikan drastis pengguna platform keseluruhan sebesar 493 persen di 2021 dibanding lima tahun sebelumnya. Adopsi perilaku ini paling terlihat di antara pencari properti usia 25-54 tahun dengan peningkatan tertinggi di grup umur 25-34 yang mengalami kenaikan 780 persen pengguna - menunjukkan bahwa pembeli properti selanjutnya adalah mereka yang termasuk di generasi milenial,“ jelas Mart Polman, CEO Lamudi.co.id.
Ilustrasi rumah minimalis ala milenial.
Selaras dengan catatan Kemenkeu, lebih dari 70 persen memilih metode pembayaran secara kredit untuk kepemilikan properti dibanding tunai.
Dari mereka yang memilih metode pembayaran kredit, hampir setengah darinya memilih untuk membayar Down Payment atau pembayaran di muka sebesar 10-15 persen dari total harga properti.
Hal ini menunjukkan beberapa kemungkinan termasuk adalah keterbatasan uang dingin untuk investasi sebesar properti, juga menariknya opsi dan insentif yang diberikan oleh pihak bank maupun pemerintah sebagaimana disampaikan sebelumnya.