Hunian ini berlokasi di sebuah tikungan jalan sehingga terdapat bentuk petak segitiga dengan bagian depan yang cukup sempit.
Baca Juga: Rotan Eksotik Bentuk Organik, Sempurna Fungsi dan Estetikanya
Pemilik rumah menginginkan rumah tropis pribadi namun tetap mengusung nuansa modern untuk beradaptasi dengan lingkungan perkotaan yang padat dan iklim tropis Singapura.
Pemilik rumah ingin menggunakan bambu karena terinspirasi ketika berlibur ke Tokyo, Jepang. Saat itu, ia mengunjungi Museum Nezu.
Museum yang dirancang oleh arsitek Jepang, Kengo Kuma yang memiliki fasad bambu yang indah.
Warna dan tekstur bambu di museum ini telah meninggalkan kesan yang mendalam bagi sang pemilik sehingga ia memutuskan untuk membalut rumahnya dengan bambu.
Baca Juga: Ternyata Kekerasan Kayu Tak Terlalu Menentukan Keawetannya, Kok Bisa?
Sekat dari bambu pada hunian ini dapat diartikan sebagai selubung untuk membungkus bangunan dalam satu 'kain'.
Tepi rumah yang melengkung dibuat mengikuti bentuk tikungan jalan sehingga seseorang disambut oleh tirai bambu saat mendekat dari tikungan.
Rumah ini serupa mercusuar saat malam tiba. Terletak di belokan yang mencolok, rumah ini bersinar seperti lentera bambu.
Fasad bambu pada bagian eksterior bangunan memberi privasi dan dapat ditutup untuk menyaring sinar matahari di siang hari.