Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Mengenal Gutasi, Keluarnya ‘Air’ pada Daun Tanaman, Bahayakah?

Johanna Erly Widyartanti - Kamis, 07 April 2022 | 20:00
Ilustrasi terjadinya gutasi (Materi.co.id)

Ilustrasi terjadinya gutasi (Materi.co.id)

IDEAOnline-Gampang-gampang susah memelihara tanaman yang diletakkan di dalam ruangan (indoor).

Yang harus diperhatikan adalah, tanaman perlu beradaptasi dengan kondisi di dalam ruangan.

Dilansir dari The Spruce, Sabtu (13/2/2021), beberapa tanaman akan meneteskan air yang disiram karena tanaman tersebut mencoba mengatur pertumbuhannya sendiri.

Ada alasan lain mengapa tanaman dalam ruangan mungkin mengalami tetesan "air" dari daunnya, yakni guttation atau gutasi.

Fenomena ini terjadi ketika tetesan getah xilem dilepaskan dari ujung atau tepi daun tanaman.

Getah ini sering disalahartikan sebagai air, tetapi hal itu sesuatu yang sama sekali berbeda.

Walaupun saluran pencernaan dapat terjadi pada banyak tumbuhan berpembuluh, rerumputan, dan beberapa spesies jamur, di dalam ruangan hal ini sering terjadi pada bunga lili calla.

Saat terjadi gutasi, itu pertanda kamu telah terlalu banyak menyiram tanaman, sehingga menyebabkan akar yang jenuh lalu menciptakan tekanan pada sisa tanaman, yang memaksanya untuk mengeluarkan kelembapan dalam bentuk getah.

Hal yang berbeda, ketika tanaman meneteskan air (benar-benar air) di ujung daunnya.

Baca Juga: Syngonium yeloow lagi Naik Daun, Beli Sekarang atau Nanti, Ya?

Ilustrasi keluarnya air pada daun tanaman (Pixabay)

Ilustrasi keluarnya air pada daun tanaman (Pixabay)

Hal ini mungkin hanya transpirasi saat air bergerak melalui tanaman dan menguap dari daun, batang, dan bunganya.

Daun yang meneteskan air adalah kejadian alami, sama halnya seperti orang yang berkeringat.

Jika lembap, tetesan air berkumpul di daun.

Ini biasanya terjadi di musim panas, utamanya jika jendela dalam keadaan terbuka.

Kelembapan siang hari dan kelembapan di udara saat embun mengendap di pagi hari semuanya diserap, sampai taraf tertentu, oleh daun tanaman. Biasanya, ini adalah hal yang baik.

Namun, jika tanaman sudah jenuh, ia perlu melepaskan kelembaban berlebih, dan melakukannya dengan transpirasi melalui daunnya.

Jangan khawatir air yang menetes tidak akan menyebabkan genangan yang banyak, sebab hanya akan ada satu atau dua tetesan di ujungnya.

Transpirasi ini tidak merusak tanamanmu, tetapi dapat merusak furnitur atau lantai.

Baca Juga: Musim Hujan, Banjir dan Longsor? 2 Hal Ini Dianggap jadi Pemicunya

Baca Juga: Cara Mudah Mencegah dan Mengatasi Becek dan Air Menggenang di Halaman

Ada cara mudah untuk menghentikan daun yang menetes, yakni dengan mengurangi penyiraman.

Daun yang meneteskan air disebabkan karena sudah memiliki kelembapan sebanyak yang bisa mereka tahan dan akhirnya mengeluarkan kelebihan air.

Selama musim lembap, sebagian besar tanaman tidak membutuhkan air sebanyak biasanya, sehingga sesuaikan jumlah air yang disiram.

Kurangi penyiraman mingguan menjadi setiap minggu atau lebih dan pantau tanaman untuk melihat apakah masih menetes atau tidak.

Jika tanaman lebih layu daripada sebelumnya, kurangi jangka waktu menyiram lebih lama lagi.

Cek berita seputar hunian dan inspirasi terkini di websitewww.ideaonline.co.id,Facebook IDEA Online,TikTok IDEAonline,Instagram @ideaonline,Instagram @tabloidrumah, danYoutube IDEA RUMAH.

#Rumahminimalis #Berbagiidea #Berbagicerita #Bisadarirumah #Gridnetwork #Rumahtropis #ConsciousLivingIDEA #ConsciousLiving

(*)

Editor : iDEA





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular