Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Banyak yang Belum Tahu, Alasan Hotel Tak Sediakan Guling Karena Dianggap Tidak Higienis, Apa Benar?

Maulina Kadiranti - Kamis, 23 Juni 2022 | 10:26
Ilustrasi bantal guling.
Pexels

Ilustrasi bantal guling.

IDEAonline -Tahukah IDEA lovers jika bantal dan guling merupakan salah satu alat ortopedi dasar yang dapat membantu menjaga kesehatan tulang dan otot tubuh.

Tidur menggunakan bantal dan guling dapat mencegah terjadi cedera pada tulang akibat posisi tidur yang tidak nyaman.

Selain itu, adanya bantal dan guling juga secara tidak langsung menghadirkan terapi peregangan otot saat IDEA lovers sedang beristirahat.

Jadi, sudah tahu bukan jika bantal guling tidak hanya memberikan manfaat estetika bagi kamar tidur IDEA lovers, tetapi juga manfaat kesehatan yang tidak kalah pentingnya. Oleh karena itu, jangan sampai salah memilih bantal dan guling.

Namun. siapa sangka tak semua hotel menyediakan guling di kasurnya.

Padahal, bagi sebagian orang Indonesia tidur dengan guling akan membuat lebih nyenyak.

Coba diperhatikan hotel-hotel, terutama hotel yang cukup bagus dan berbintang, sulit sekali menemukan guling di kamar hotel.

Baca Juga:Rumah Yusuf Mansur Didemo, Buntut Investasi Batu Bara 13 Tahun Silam, Ini Dia Penampakan Rumahnya yang Mewah Banget!

Baca Juga:Tak Perlu Tunggu Tukang, Para Suami Mesti Tahu Cara Agar Paving Kuat dan Tahan Lama, Segini Takaran Materialnya!

Bahkan, bisa dibilang hampir tidak ada yang menyediakannya.

Ternyata ada 5 alasan kenapa di kamar Hotel tidak disediakan guling.

Ternyata ada 5 alasan kenapa di kamar Hotel tidak disediakan guling.

Ternyata ada 5 alasan kenapa di kamar Hotel tidak disediakan guling.

Dilansir dari Tribun Travel, sejarah guling di Indonesia berawal dari datangnya tentara Belanda dan Jepang.

1. Kiblat hotel dunia datang dari Barat

Guling muncul ketika Belanda menjajah Indonesia beberapa ratus tahun lalu.

Tentara Belanda yang dikirim ke sini harus tinggal selama 1-3 tahun.

Mereka harus meninggalkan istri dan keluarganya di Belanda sehingga libido mereka harus tetap disalurkan.

Sehingga mereka mencari ‘gundik’ atau Nyai yang bisa menemani tidur.

Tapi tidak semua demikian.

Baca Juga:Lama Tak Terdengar Ternyata Sedang Banting Tulang Demi Ayahnya yang Sakit, Sony Wakwak Justru Ketahuan Jual Rumah dari Syahrini

Baca Juga:Audy Item Percaya Sang Suami Hanya Membela Diri Saat Ceritakan Kasus Penganiayaan Iko Uwais dengan Desainer Interior, Buntut Panjang Biaya Desain Rumah!

Ada yang bikin semacam teman tidur yang bisa dipeluk.

Akhirnya lahirlah guling yang sering disebut juga sebagai ‘Dutch Wife’ yang dianggap sebagai istri mereka dan bisa dipeluk saat tidur.

Jadi guling praktis cuma terkenal di Belanda dan Indonesia, meski guling juga sudah dikenal di beberapa negara lain.

Kiblat pembangunan hotel di Indonesia juga mengacu pada hotel-hotel di barat.

Dalam service hotel ala barat, tidak dikenal adanya guling.

Jadi hotel di Indonesia pun juga tidak menyediakan guling.

Meskipun ada beberapa yang menyediakan.

2. Guling tidak higienis

Bayangkan saja, tamu-tamu hotel bisa datang dari bermacam-macam kalangan.

Berbeda dengan bantal yang cuma kena kepala, guling bisa ‘diapa-apakan’ oleh tamu hotel.

Bisa dipeluk atau dimain-mainkan, apalagi banyak juga tamu yang tidur dengan tanpa mengenakan busana.

Gesek-gesekan antara kulit manusia yang bermacam-macam dengan guling bikin benda yang satu ini kotor banget.

Apalagi kalau tamunya nggak mandi atau punya penyakit kulit.

Nggak heran kalau tamu hotel jijik dengan guling, ya meskipun sudah dicuci tetap saya rasanya nggak higienis.

Baca Juga:Gunting Tumpul Meresahkan! Begini Rahasia para Koki Agar Gunting Bisa Tajam dengan Modal Sabun Cuci Piring

Baca Juga:Istri Masak Jadi Enggak Habis-habis, Begini Cara Mudah Ini Agar Gas Tetap Irit, Pengeluaran Tetap Hemat!

3. Tamu Orientasi Turis yang Tak Mengenal Apa Itu Guling

Turis asing adalah pelanggan hotel yang berasal dari berbagai negara.

Di negara lain tidak ditemui, atau hampir jarang ditemui sesuatu benda bernama guling.

Ada sih bentuk semacam guling tapi untuk landasan leher atau punggung.

Bukan dikelonin seperti guling.

Kalau turis aja nggak tahu dan nggak butuh, ngapain disediakan guling?

Nambah biaya lagi dong buat hotelnya.

4. Tamu yang menginap di hotel biasanya membawa pasangan.

Kalau mendengar kata hotel, apa yang kamu bayangkan?

Entah kenapa hotel identik sekali dengan tempat menginap pasangan lawan jenis.

Baik yang sudah menikah atau belum (bule-bule kan kebanyakan sama pacarnya).

Kalau nggak pasangan pun biasanya bersama teman atau keluarga.

Jarang ‘kan datang ke hotel cuma sendirian di kamar?

Kecuali tamunya jomblo.

Persepsi yang terbangun di hotel adalah tamu membawa pasangan.

Jadi gulingnya buat apa kalau ada ‘guling’ yang bisa dipeluk beneran?

5. Ada Tapi Harus Diminta

Di Indonesia sendiri sebenarnya ada kok hotel yang menyediakan guling di kamar hotel.

Namun ada juga yang punya guling namun menunggu request atau permintaan dari tamu hotel.

Tapi mayoritas tidak punya guling.

Terpaksa deh bantal dijadiin guling.

Cek berita seputar hunian dan inspirasi terkini di websitewww.ideaonline.co.id,Facebook IDEA Online,TikTok IDEAonline,Instagram @ideaonline,Instagram @tabloidrumah, danYoutube IDEA RUMAH.

#Rumahminimalis #Berbagiidea #Berbagicerita #Bisadarirumah #Gridnetwork #Rumahtropis #ConsciousLivingIDEA #ConsciousLiving

(*)

Editor : iDEA

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular