Pertama, ia tidak menggunakan partisi untuk membatasi ruang keluarga dengan dapur.
Partisi membuat ruang terasa sempit karena pandangan penghuni akan dibatasi oleh ruang tertentu saja yang mengaplikasikan partisi.
Kedua, ia tidak menggunakan furnitur yang tinggi, kecuali di kamar tidur.
Sama seperti partisi, furnitur tinggi akan membuat pandangan orang terhalangi.
Ketiga, ia menggunakan cermin di beberapa bagian rumah seperti pada panel di belakang televisi dan boks kulkas di sebelah meja makan.
Cermin mampu “menggandakan” ruang sehingga secara psikologis, orang merasa pandangannya tidak terbatasi.
“Rumah kecil, furnitur yang digunakan harus fungsional,” tukasnya.
Artinya, semua furnitur di sini tak ada yang hanya berupa furnitur pajangan saja, tanpa memiliki fungsi.