Kini rumah-rumah di desa Bhuwalia memiliki toilet dengan teknologi khusus yang bisa menghemat penggunaan air di kawasan yang memang kerap dilanda kekeringan itu.
Di bawah skema yang dijalankan pemerintah India, setiap keluarga di desa mendapatkan bantuan dana 15.000 rupee atau sekitar Rp 3 juta untuk membangun toilet yang layak.
Bantuan ini amat berarti bagi keluarga petani semacam Kokila yang penghasilan bulanannya kurang dari 10.000 rupee atau kurang dari Rp 2 juta.
Lewat program ini, pemerintah India mengklaim sudah membangun 86 juta toilet di seluruh negeri berpenduduk 1,25 miliar jiwa itu sejak Oktober 2014.
Pemerintah juga menambahkan program itu diharapkan mengurangi warga yang buang hajat di tempat terbuka dari 550 juta pada 2014 menjadi hanya 150 juta orang tahun ini.
Program "Swachh Bharat Abhiyan" atau "Misi Membersihkan India" memiliki tujuan akhir mengakhiri kebiasaan BAB di ruang terbuka pada 2 Oktober 2019.
Tanggal itu dipilih karena bertepatan dengan hari kelahiran pahlawan kemerdekaan dan pejuang sanitasi India, Mahatma Gandhi.
Program dengan biaya jutaan dollar AS itu menggabungkan upaya untuk meningkatkankesadaran, subsidi membangun toilet, serta mempermalukan secara publik mereka yang masih BAB di ruang terbuka.
UNICEF, salah satu lembaga dunia yang mendukung program ini, telah menggelar kampanye untuk meningkatkan kesadaran masyarakat pedesaan agar menggunakan toilet saat BAB.
"Kami tunjukkan bagaimana lalat menyebarkan penyakit setelah menghinggapi makanan atau minuman.