Follow Us

Material Alternatif untuk Rumah Urban, Kepoin Yuk Apa Saja Jenisnya!

Johanna Erly Widyartanti - Jumat, 20 September 2019 | 09:00
Olahan roster pada pagar.
Jakarta Garden City

Olahan roster pada pagar.

IDEAOnline-Bertambah padatnya kota-kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Bandung, dan Surabaya, memunculkan fenomena bermukim baru yang dikenal sebagai fenomena “Rumah Urban”.

Rumah Urban hadir sebagai respon atas semakin menyempitnya luasan-luasan tapak dan semakin mahalnya biaya hidup di tengah kota.

Penyempitan dan semakin mahalnya harga tanah di Jakarta mengimbas pada simplifikasi gaya hidup masyarakat kota.

Baca Juga: Meski Bujet Minim Jangan Sepelekan Keamanan, Pintu Baja JBS Urban Terjangkau dengan 1,5 Jutaan

Hal-hal tersebut ternyata membuat para pelaku konstruksi mencari dan menemukan material-material alternatif yang cocok bagi rumah-rumah urban.

Material-material alternatif ini sebagian besar hadir sebagai pengganti bahan-bahan bangunan yang lazim kita kenal secara konvensional seperti batu bata, bata ringan, dan lain-lain.

Denny Setiawan, arsitek lulusan jurusan Arsitektur Universitas Bina Nusantara, Jakarta, pemilik Studio Denny setiawan, menuliskan pengamatannya tentang fenomena ini dan memaparkan tiga jenis material alternatif yang layak diterapkan di rumah urban.

Baca Juga: Less is More Jadi Panutan di Rumah Urban, Ternyata Begini Penerapannya

EPS

EPS

EPS (Expanded Polystyrene System)

EPS adalah bahan bangunan pengganti batu bata.

Polystyrene telah lebih dulu kita kenal sebagai gabus/stereofoam.

EPS kemudian dimodifikasi agar sesuai dengan kebutuhan produksi.

Polystyrene tersebut kemudian dipadatkan hingga berbentuk panel dan disatukan dengan besi-besi wiremesh sebagai inti kekuatan dari panel-panel EPS tersebut.

Panel-panel EPS kemudian diplester dengan semen kongkrit agar menyatu serupa seperti dinding.

Baca Juga: Cantiknya Pagar dengan Olahan Material Bata, Roster, dan Konblok

Panel-panel EPS ini kemudian dapat digunakan sebagai dinding, tangga, dan plat lantai.

Panel EPS untuk plat lantai, dan tangga, kemudian dikombinasi dengan besi beton 13mm agar kuat dan berumur panjang.

Keunggulan dari penggunaan panel EPS ini adalah bobot jenisnya yang lebih ringan 25% dari bobot pasangan bata, menyebabkan struktur penopang bangunan dapat diefisiensikan dengan lebih baik.

Kecepatan pemasangan panel EPS ini juga membuat biaya pemasangan EPS dapat dihemat sehingga dalam kondisi tertentu, penggunaan panel EPS sebagai pengganti batu bata mereduksi biaya konstruksi rumah urban.

Baca Juga: Pesona Art Panel Nan Elegan Ini Ciptakan Suasana Relaks dan Homey

Pengaplikasian batako masih bisa meloloskan cahaya dan udara dari lubang kecilnya.
Dok. Tabloid Rumah

Pengaplikasian batako masih bisa meloloskan cahaya dan udara dari lubang kecilnya.

Rooster Bata/Batako

Rooster dari bahan bata atau batako sesungguhnya adalah material lama yang kembali hadir di beberapa tahun terakhir.

Material ini kembali dilirik para arsitek karena kekhasan bentuknya dan kesesuaiannya dengan iklim kota-kota tropis di Indonesia.

Lubang-lubang pada rooster akan membiarkan sirkulasi udara tetap mengalir sehingga ruang-ruang dalam rumah terhidar dari kelembapan yang berlebih.

Sirkulasi udara alami yang mengalir dari satu sisi ruang ke ruang yang lain tentunya megurangi beban biaya listrik yang ditanggung oleh sebuah rumah akibat keharusannya menggunakan pendingin udara buatan.

Selain memperlancar pertukaran udara di dalam rumah, kehadiran rooster sebagai bagian dinding akan memudahkan cahaya dari luar rumah masuk ke dalam rumah.

Baca Juga: Pengin Renovasi Kamar Mandi tapi Tak Mau Repot? Partisi dari Gipsum Ini Aman di Area Basah

Penggunaan konblok yang dicat warna mirip warna bata, salah satu material alternatif juga.
lokasi: kediaman lavi R. zuhal, pondok indah, jakarta selatan

Penggunaan konblok yang dicat warna mirip warna bata, salah satu material alternatif juga.

Keberadaan cahaya alami di dalam rumah tentunya akan membuat rumah terang di siang hari tanpa mengandalkan cahaya lampu.

Yang menarik dari digunakannya rooster adalah, walaupun cahaya matahari bebas masuk ke dalam rumah, pandangan dan privasi dari luar rumah akan terhalang mengingat kecilnya lubang-lubang pada rooster.

Hal inilah kemungkinan yang menyebabkan arsitek-arsitek Indonesia pada awal-awal masa pembangunan kota lazim menggunakan rooster sebagai material dominan kala itu.

Untuk menambahkan identitas pada rumah tinggal, penghuni juga dapat mendesain rooster sesuai keinginan.

Para perajin rooster siap memproduksi apapun bentuk rooster yang diinginkan.

Baca Juga: Gipsum Tak Harus untuk Plafon, Inilah 6 Kelebihannya Saat Dipakai untuk Material Dinding

Penel kayu.

Penel kayu.

Panel Kayu LVL (laminated veneer lumber)

Menipisnya kayu-kayu berkualitas di pasaran membawa arsitek beralih menggunakan baja ringan dan aluminium sebagai pengganti dalam desain rumah urbannya.

Namun bagi yang fanatik dengan kayu asli, dapat melirik kayu LVL sebagai alternatif terbaik pengganti kayu utuh yang sudah mulai langka di pasaran.

Kayu LVL yang ada di pasaran berbasis kayu sengon dan kayu karet.

Perlu diketahui, kayu sengon dan karet bukanlah kayu yang lazim digunakan sebagai bahan bangunan.

Namun dengan proses LVL, bubuk kayu sengon dan karet dipadatkan menjadi panel kayu sekuat kayu bangkirai atau merbau.

Baca Juga: Mau Memakai Batako untuk Dinding Rumah? Ini Panduan Memilihnya

Papan semen, salah satu material alternatif, aman digunakan pada pintu gerbang dan fasad.
Dok. Conwood

Papan semen, salah satu material alternatif, aman digunakan pada pintu gerbang dan fasad.

Kekuatan kayu LVL ini bahkan dapat digunakan sebagai pengganti kuda-kuda baja ringan yang kini lazim digunakan.

Beberapa jenis kayu LVL juga dapat dilaminasi agar cocok bagi dek kolam renang di luar rumah.

Masih banyak lagi material alternatif yang dapat melengkapi keindahan dan kekuatan rumah urban.

Jangan ragu untuk mengkomunikasikan hal tersebut pada arsitek yang kamu kenal agar setiap pilihan yang kamu lakukan berdampak baik bagi kualitas rumahmu.

Baca Juga: Cegah Dinding Rembes di Kamar Mandi, Inilah 4 Pelapis Paling Aman

(*)

Editor : Maulina Kadiranti

Baca Lainnya

Latest