Follow Us

Desain Bisa Jadi Terapi Anak Berkebutuhan Khusus, DO’s and DON’T’s

Johanna Erly Widyartanti - Senin, 30 September 2019 | 14:00
Rangsangan warna merah dapat membantu memberikan stimulus pada anak autis.
dok. static1.squarespace.com

Rangsangan warna merah dapat membantu memberikan stimulus pada anak autis.

Di luar fasilitas yang khusus menangani permasalahan ini, ternyata desain dan tataruang dapat menjadi salah satu terapi bagi kasus tersebut.

Aplikasi bentuk, warna, aksesori hingga organisasi ruang yang baik bisa membantu meredam masalah yang dimiliki.

Alhasil, anak-anak berkebutuhan khusus tersebut mendapatkan sebuah perkembangan psikologis dari ruang atau hunian yang mereka tempati sehari-hari.

Baca Juga: Ajak Anak Rapikan Mainannya, Bisa Tumbuhkan Sikap Peduli dan Berbagi

Masalah psikologis merupakan fokus utama dari anak-anak berkebutuhan khusus ini.

Untuk mengetahui bentuk desain yang seharusnya diaplikasikan dalam ruangan ini, karakter dari kasus masing-masing harus diketahui secara mendalam.

Anak autisma dan hiperaktif merupakan dua golongan yang dapat terpengaruh ruangan sekitarnya, dari segi apapun.

Yandi Andri Yatmo dan Paramita Atmodowirjo merupakan salah satu dari banyak arsitek yang bergerak di bidang anak berkebutuan khusus.

Yandi menuturkan, bahwa dengan pengolahan interior yang tepat, dampak positif akan terbentuk, unsur terapi pun akan terjadi.

Baca Juga: 5 Tips Sukses Bikin Kamar Anak agar Suka dan Dukung Perkembangannya

Kenali dulu sang anak, telusuri warna apa yang meraih reaksi atau rangsangan terhadap otaknya.
Jou Endhy Pesuarissa Properti Rumah Paperaa

Kenali dulu sang anak, telusuri warna apa yang meraih reaksi atau rangsangan terhadap otaknya.

Penerapan Warna

Editor : Maulina Kadiranti

Baca Lainnya

Latest