Di luar fasilitas yang khusus menangani permasalahan ini, ternyata desain dan tataruang dapat menjadi salah satu terapi bagi kasus tersebut.
Aplikasi bentuk, warna, aksesori hingga organisasi ruang yang baik bisa membantu meredam masalah yang dimiliki.
Alhasil, anak-anak berkebutuhan khusus tersebut mendapatkan sebuah perkembangan psikologis dari ruang atau hunian yang mereka tempati sehari-hari.
Baca Juga: Ajak Anak Rapikan Mainannya, Bisa Tumbuhkan Sikap Peduli dan Berbagi
Masalah psikologis merupakan fokus utama dari anak-anak berkebutuhan khusus ini.
Untuk mengetahui bentuk desain yang seharusnya diaplikasikan dalam ruangan ini, karakter dari kasus masing-masing harus diketahui secara mendalam.
Anak autisma dan hiperaktif merupakan dua golongan yang dapat terpengaruh ruangan sekitarnya, dari segi apapun.
Yandi Andri Yatmo dan Paramita Atmodowirjo merupakan salah satu dari banyak arsitek yang bergerak di bidang anak berkebutuan khusus.
Yandi menuturkan, bahwa dengan pengolahan interior yang tepat, dampak positif akan terbentuk, unsur terapi pun akan terjadi.
Baca Juga: 5 Tips Sukses Bikin Kamar Anak agar Suka dan Dukung Perkembangannya
Penerapan Warna