Bahan utama gedung terbuat dari bata khusus yang terbuat dari campuran lumpur, singkong, dan sekam padi.
"Semua bahannya ada di sana, hanya membutuhkan cetakan khusus untuk membentuk bata," ujar dia.
Setiap dindingnya dirancang dengan ventilasi untuk memanfaatkan cahaya matahari dan udara dari luar gedung.
Untuk merancang struktur ini, arsitek bekerja sama dengan para petani organik lokal.
Ruang pengajaran utama dibagi menjadi dua menggunakan pembatas yang terbuat dari anyaman rumput.
Anyaman ini dibuat oleh penduduk wanita yang dapat diturunkan untuk tikar atau digulung tergantung kebutuhan.
Sedangkan penutup lampu dirancang dari keranjang anyaman rotan.
Sementara atap dirancang dari anyaman rumput dengan struktur yang terbuat dari bambu.
"Ini sebenarnya adalah desain kedua kami untuk proyek ini. Kami awalnya mengambil inspirasi dari rumah kayu tradisional Kamboja, tetapi kayu yang digunakan menjadi langka dan mahal, bahkan dua kali lipat lebih besar dari anggaran kami, jadi kami perlu memikirkannya kembali," kata Gledstone.
Gedung ini menyediakan pendidikan dalam teknologi pertanian bagi penduduk lokal, serta memberikan fasilitas untuk peluang usaha.