Follow Us

Kenapa Kasur Padat Lebih Sehat? Ini Dia Alasannya, Baik untuk Otot!

Fatur Rohman - Selasa, 22 Oktober 2019 | 14:00
Organize Your Bedroom - penyimpanan di kamar tidur
Foto Yannis Rudolf Pratasik/ Properti Rudi Simanjuntak & Thyrza L. Darmadi

Organize Your Bedroom - penyimpanan di kamar tidur

IDEAOnline- Kalau Anda bangun dan merasa pegal, mungkin ada yang salah dengan alas tidur yang digunakan.

Sesekali, siapapun pasti pernah punya pengalaman tidur di kendaraan atau ruang tunggu.

Tak jarang sehabis tidur seadanya, kita justru terbangun dengan pegal dan sakit pada tubuh.

Ini membuktikan, kita butuh alas tidur yang bisa menunjang tubuh untuk beristirahat total, terutama pada malam hari.

Baca Juga: Kembali Menjadi Presiden Ri, Begini Tampilan Hotel Tempat Tamu Jokowi Menginap Kala Dirinya Dilantik, Tembus Rp 150 Juta Per Malam

Dengan alas tidur yang tepat, relaksasi yang umumnya hanya berlangsung selama 6–7 jam, bisa benar-benar berkualitas.

Syarat Kasur Sehat

Kasur yang dipilih haruslah yang memenuhi syarat kasur yang sehat. M. Anton SIM, Sales & Marketing Manager PT Dunlopillo Indonesia, memaparkan 3 syarat kasur yang sehat.

1. Padat

Baca Juga: Dinding Terkelupas dan Jauh dari Kesan Mewah! Begini Penampakan Rumah Pertama Annisa Pohan dan AHY Pasca Menikah

Kasur yang sehat harus bisa mempertahankan kontur tubuh saat berbaring.

Tulang punggung harus berada pada posisi netral.

Kasur yang terlalu keras akan membuat tubuh lurus selama tidur telentang.

Kasur yang terlalu keras akan membuat tubuh lurus selama tidur telentang.

Kasur yang terlalu lunak menyebabkan pinggul turun sehingga otot tubuh bekerja sepanjang malam.

Akibatnya, tubuh kurang rileks dan akan terasa pegal saat bangun.

2. Fleksibel

Meski padat, kasur harus fleksibel sehingga setiap lekuk tubuh (punggung) dapat terisi.

Kasur yang terlalu keras menyebabkan otot tertarik dan bekerja semalaman.

Dua syarat 1 dan 2 ini adalah syarat utama kasur ortopedis, terutama untuk orang dengan gangguan tulang belakang.

3. Suhu sejuk

Baca Juga: Kisah Sedih Dua Nenek Tuna Netra yang Harus Menghabiskan Masa Tua di Rumah yang Tidak Layak

Tak hanya ventilasi ruangan yang harus baik, ventilasi kasur pun juga harus baik.

Kasur yang terlalu panas akan menyebabkan tubuh banyak bergerak sehingga tidur terasa tidak nyaman.

4. Higienis

Semakin baik kualitas kasur, semakin lama usia pakainya, namun tentu akan semakin kurang higienis.

Oleh karena itu kasur perlu mendapatkan perawatan ekstra sehingga tidak berbalik mengganggu kesehatan.

Lateks Naik Daun

Sebenarnya, lateks telah ada sejak lama. Lateks Dunlopillo, misalnya, telah dikembangkan sejak tahun 1926 di Eropa oleh ilmuan EA Murphy sebagai kasur kesehatan yang dipakai di rumah sakit.

Pada era yang sama, kasur pegas juga mulai populer di Amerika dan lebih diterima masyarakat karena promosi dan distribusi yang lebih baik.

Baru belakangan ini, lateks mulai banyak dikembangkan oleh berbagai produsen kasur dan dijual untuk umum.

Baca Juga: Ungkap Isi Lemari Mewah Istri Raffi Ahmad, Dua Wanita Ini Kaget: Bajunya Kaya Jalanan Jakarta Ya 'Traffic'

Lateks dianggap memiliki keunggulan yang melebihi kasur pegas, terutama dalam hal menyanggah lekuk tubuh dengan sempurna.

Kasur lateks sendiri dibuat dari getah karet yang diproses bersama bahan sintetis untuk menciptakan kekenyalan.

Perbandingan kadar ini bervariasi. Di Dunlopillo misalnya, Anton menjelaskan ada beberapa jenis kasur lateks.

Baca Juga: Bingung Pilih Karpet yang Cocok di Rumah? Jangan Khawatir, Tilik Tips Berikut Ini!

• Bio Latex (90% lateks), usia pakai 20 tahun ke atas.

• Natural Latex (80% lateks), usia pakai 15-20 tahun.

• Synthetic Latex (20% lateks), usia pakai 7-12 tahun.

Semakin tinggi kadar lateks, kasur akan semakin berat dan berwarna kekuningan.

Kualitasnya pun akan semakin baik dan tidak akan rontok sekeras apapun digosok. Selain itu, lateks memiliki kandungan yang alami antikuman.

“Tidak ada orang yang bisa makan getah karet, begitu juga kuman,” Anton memastikan.

Artikel ini pernah tayang di Tabloid Rumah 224

(*)

Editor : Maulina Kadiranti

Baca Lainnya

Latest