Hal ini menjadi dasar para produsen material untuk mengembangkan beragam inovasi.
Kayu lapis, vinyl, dan laminate merupakan beberapa contoh material olahan kayu yang sudah awam digunakan masyarakat.
Baca Juga: Jati Belanda Urat dan Mata Kayunya Memesona, Bekas Peti Kemas yang Naik Kelas
Sayangnya, material-material tersebut memiliki beberapa kekurangan, yang membuat pemakaiannya kurang fleksibel.
Contohnya saja, kayu lapis. Ampasampas, serta pasir yang mungkin keluar, merupakan salah satukekurangan material yang terbentuk dari serbuk-serbuk kayu padat ini.
Baca Juga: Berbagi IDEA Kenalkan Aneka Warna ke Anak, Jangan Asal Campur Aduk!
Contoh lainnya, adalah lembaran vinyl yang tak bisa digunakan untuk aplikasi eksterior, mengingat ketahanannya yang kurang akan cuaca dan air.
Menjawab permasalahan tersebut, beragam material pengganti kayu berbasis teknologi tinggi mulai bermunculan.
Salah satunya, adalah papan semen yang biasa disebut dengan kayu imitasi.
Material ini terbentuk oleh campuran semen portland dan fibre-cellulose, sehingga sifatnya kokoh, kuat, dan bisa diaplikasikan untuk berbagai kebutuhan ruang.
Beberapa produk seperti Woodplank Elephant, Conwood, Nusaplank, dan Versaplank merupakan ragam produk kayu imitasi dalam berbagai spesifikasi.
Baca Juga: Berbagi IDEA Cara Padu Padan Monokromatik Tak Terlihat Monoton