Follow Us

Hanya Disekat dengan Papan dan Seng, Begini Rasanya Tinggal di Samping Kandang 32 Buaya, Pemilik: Saya Tidak Sanggup Lagi

IDEAonline - Jumat, 13 Maret 2020 | 22:00
Hanya Disekat dengan Papan dan Seng, Begini Rasanya Tinggal di Samping Kandang 32 Buaya, Pemilik: Saya Tidak Sanggup Lagi

Hanya Disekat dengan Papan dan Seng, Begini Rasanya Tinggal di Samping Kandang 32 Buaya, Pemilik: Saya Tidak Sanggup Lagi

IDEAonline - Warga Kelurahan Sambaliung, Kecamatan Sambaliung, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, Muhammad Irsani, memelihara buaya sebanyak 32 ekor di belakang rumahnya.

Saat pertama kali memelihara reptil itu pada 1998, Irsani membuat kandang berukuran 20x30 meter yang dipagari kayu ulin berlapis seng bekas.

Namun, kini pagar itu mulai rapuh dan membuat warga sekitar khawatir.

Hanya Disekat dengan Papan dan Seng, Begini Rasanya Tinggal di Samping Kandang 32 Buaya, Pemilik: Saya Tidak Sanggup Lagi
cntraveler.com

Hanya Disekat dengan Papan dan Seng, Begini Rasanya Tinggal di Samping Kandang 32 Buaya, Pemilik: Saya Tidak Sanggup Lagi

“Warga takut suatu ketika pagarnya bocor karena lapuk, buaya-buaya itu bisa keluar,” ungkap Ansari, Ketua RT 03 Kelurahan Sambaliung, saat dihubungi Kompas.com, Rabu (11/3/2020).

Anshari mengatakan, lokasi penangkaran berada di kawasan padat permukiman. Selain itu, dekat kandang buaya jadi lokasi anak-anak bermain.

Warga takut keberadaan buaya bakal memakan korban. Namun sejauh ini kasus demikian belum terjadi.

Baca Juga: Berbagi Idea, Tips Ciptakan Rumah Nyaman Walau Serba Keterbatasan

Baca Juga: Tidak Dapat Menikmati Harta Sejumlah Rp92 Triliun yang Berada di Bawah Rumahnya, Pasangan Ini Justru Senang, Ada Apa?

Selain bahaya keselamatan, warga juga mengeluh bau kandang buaya yang menyengat saat hujan.

“Banyak ayam-ayam milik warga yang masuk kandang itu langsung dimakan buaya. Kami khawatir anak-anak main terus lompat pagar," terang Ansari.

Semakin banyak warga yang khawatir membuat Ansari berdiskusi dengan pemilik penangkaran buaya itu dan meminta agar dipindah.

Editor : Maulina Kadiranti

Baca Lainnya

Latest