Follow Us

Apa Benar Split Level Buat Rumah Lebih Adem? Ini Faktanya Agar Tak Sia-sia!

Maulina Kadiranti - Selasa, 14 April 2020 | 11:00
Apa Benar Split Level Buat Rumah Lebih Adem? Ini Faktanya Agar Tak Sia-sia!
Foto Aditia Rianda / Properti Novan Ardian & Erstiarinny, Cipayung Arsitek Mande Austriono Kanigoro

Apa Benar Split Level Buat Rumah Lebih Adem? Ini Faktanya Agar Tak Sia-sia!

IDEAonline - Membedakan ketinggian lantai adalah salah satu cara untuk mengatasi keterbatasan lahan.

Jika didesain dengan cermat, maka perbedaan ketinggian ini dapat menambah estetika rumah.

Split level adalah penataan ruang yang mempermainkan ketinggian lantai.

Selain untuk mengakomodasi kebutuhan ruang, split level seringkali menjadi daya tarik tersendiri pada suatu bangunan.

Split level sebenarnya mengacu pada rumah 2 lantai namun ”disisipi” 1 lantai di tengahnya.

Baca Juga: Campurkan Pasir Halus Pada Pupuk Agar Sebarannya Merata, Ini Cara Merawat Rumput Agar Sehat!

Baca Juga: Bosen WFH di Rumah? Coba Tips Daur Ulang Perabotan Biar Teras Makin Ciamik

Apa Benar Split Level Buat Rumah Lebih Adem? Ini Faktanya Agar Tak Sia-sia!
Foto Aditia Rianda / Properti Novan Ardian & Erstiarinny, Cipayung Arsitek Mande Austriono Kanigoro

Apa Benar Split Level Buat Rumah Lebih Adem? Ini Faktanya Agar Tak Sia-sia!

Jika pada rumah 2 lantai biasa hanya terdapat 2 ketinggian lantai, maka pada desain split level bisa terbentuk 3 atau 4 level ketinggian yang masing-masing perbedaannya hanya ½ lantai atau half floor.

Dalam bahasa Indonesia, kadang-kadang split level disebut dengan istilah ”lantai setengah”.

Rumah bergaya split level bermula di Amerika Serikat pada pertengahan tahun 1950 ketika harga tanah di pinggir kota semakin tinggi sehingga ukuran lahan yang bisa dimiliki seseorang pun menjadi semakin mengecil, di bawah 150 m2.

Saat itu, gaya split level menggantikan gaya rumah ranch yang hanya 1 lantai yang banyak dibangun pada tahun 1930—1940.

Dalam catatan sejarah, adalah Frank Lloyd Wright (1867—1959), arsitek asal Amerika Serikat yang menemukan desain split level pada pertengahan 1920.

Baca Juga: Kenapa Kulkas Tak Boleh Terlalu Menempel Pada Dinding? Terungkap Ini Alasannya!

Baca Juga: Banyak Waktu Senggang Kala WFH? Coba Tips Bersihkan Rumah dengan Mudah Cara Ini!

Harapan Wright, desain rumah dengan cara membagi lantai ini mampu mengakomodasi kebutuhan sehingga masalah keterbatasan lahan pun teratasi

Lebih Berdimensi

Split level memang lebih mudah diaplikasikan pada lahan berkontur miring atau berbukit, namun bukan berarti tidak bisa diaplikasikan pada lahan datar, dengan tambahan struktur tentunya.

Bahkan, pada perkem-bangannya, split level ini menjadi pilihan desain rumah agar rumah lebih berdimensi dan jauh dari kesan datar yang monoton.

Akhir-akhir ini split level juga diaplikasikan pada rumah yang memiliki lahan yang cukup luas.

Split level juga bisa menyatu dengan bordes (area pemberhentian sementara) pada tangga yang difungsikan untuk ruang baca, misalnya.

Melancarkan Sirkulasi Udara

Baca Juga: Menilik Kembali Rumah Berlapis Emas Milik Pendakwah yang Dulunya Seorang Penyiar Radio, Kini Penghasilannya Sentuh Angka Rp 1,2 Miliar Per Bulan!

Baca Juga: Terungkap Satu Keluarga Tinggal di Ruang Bawah Tanah Khusus untuk Hari Kiamat Selama Bertahun-tahun, Salah Satu Anggota Kabur Tidak Kuat dengan Cara Hidup Keluarganya

Liliana, desainer interior dari The Arsitex, menambahkan bahwa desain split level umumnya terbuka sehingga menghasilkan view antarruang yang mengalir dan saling menembus karena tiadanya batasan yang masif.

Gambaran yang kita lihat misalnya, dari ruang tamu kita bisa melihat ruang bermain anak yang ada ”di atas”, dan dari ruang bermain anak terdapat tangga yang mengarah ke ruang tidur di lantai 2.

Dampak positif lain adanya berbeda ketinggian ini membuat rumah tidak sumpek dan sirkulasi udara di dalamnya pun menjadi lebih lancar.

Gimana menurut IDEA lovers? (*)

Source : Tabloid Rumah

Editor : iDEA

Baca Lainnya

Latest