Normalnya, setiap hari, seorang manusia melepaskan kurang lebih satu juta sel kulit mati.
Terlebih lagi, ketika sedang tertidur lelap.
Yang menjadi masalah, keberadaan sel-sel kulit mati ini merupakan santapan favorit bagi tungau, hewan kecil bertungkai delapan, yang dapat menyebarkan penyakit bagi manusia.
Alhasil, tungau pun gemar mampir dan bersarang di balik seprai.
Jenis Bahan Juga Berperan
Saat berkunjung ke toko kain yang juga menjual bahan-bahan perangkat tidur, akan banyak ditawarkan seprai, bantal, hingga selimut yang terbuat dari beragam jenis bahan, warna, serta ukuran.
Terkadang pilihan jatuh karena tergiur oleh hanrga miring dan motif yang menarik, tanpa memikirkan apa bahan dasarnya.
Beberapa ahli, termasuk Yuliab Koersen—praktisi dan pengamat tekstil—menyarankan para konsumen memilih seprai berbahan 100% katun yang mudah menyerap cairan.
Otomatis, tak hanya nyaman dan sejuk, cairan-cairan tubuh penyebab lembap—seperti keringat dan minyak—akan mudah terserap ke bawah permukaan kain seprai.
Berbeda dengan bahan polyester yang sulit menyerap cairan, lama kelamaan alas tidur kamu pun akan lembap, lengket, dan bisa mendatangkan kuman serta bakteri lebih banyak lagi.