"Namun saya tak ingin orang-orang berpikir bahwa saat mereka memiliki ruam atau bintik-bintik ungu di jari kaki, artinya mereka akan berakhir dengan ventilator di ICU.
Bukan itu yang kami lihat dalam data," ujar Freeman.
Penyelidikan ahli karena masih banyak yang harus dipelajari terkait masalah kulit pada pasien Covid-19, Freeman dan rekannya dari gugus tugas Akademi Dermatologi Amerika membuat registrasi dermatologi Covid-19 online.
Dengan registrasi tersebut, petugas medis dapat melaporkan masalah kulit yang tampaknya berhubungan dengan Covid-19, termasuk ruam jari kaki.
Dalam laporan di Journal of American Academy of Dermatology, para peneliti berharap database yang terkumpul dapat membantu dokter memahami hubungan antara virus corona baru dengan kulit.
Selain itu juga menentukan apakah masalah kulit dapat digunakan mendeteksi penyakit Covid-19 lebih dini.
Menurut laporan USA Today, Senin (27/4/2020), sejauh ini kira-kira lebih dari 300 data masuk termasuk ruam di jari kaki.
Freeman mencatat, ruam jari kaki termasuk luka atau benjolan kulit yang dikenal sebagai pernio atau chilblains, biasanya terjadi ketika kaki seseorang terkena suhu yang sangat dingin.
Namun, karena ruam ini terjadi pada musim semi dan pada pasien Covid-19, suhu dingin tidak mungkin menjadi penyebabnya.
"Kemungkinan peradangan pada jari kaki yang menyebabkan ruam," kata Freeman kepada USA Today.
Ada gagasan lain terkait ruam merah atau keunguan di jari kaki.