Follow Us

Isolasi Mandiri karena Covid-19, Ini 2 Cara Deteksi Dini Happy Hypoxia

Kontributor 01 - Kamis, 10 September 2020 | 16:00
Ilustrasi pengecekan oksimetri.
kompas.com

Ilustrasi pengecekan oksimetri.

Ilustrasi hypoxia.
Kompas.com

Ilustrasi hypoxia.

Pasien dan keluarganya juga diingatkan lebih waspada jika muncul kondisi sebagai berikut.

-Frekuensi napas makin cepat

-Merasa cepat lelah

-Ada rasa berat di dada saat bernapas

-Jika terjadi tiga kondisi di atas, maka harus segera melapor ke faskes terdekat.

Seperti diberitakan Kompas.com, 12 Agustus 2020, Dokter spesialis paru sekaligus Ketua Umum Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Agus Dwi Susanto, mengatakan, hypoxia syndrome diawali dengan peradangan paru-paru atau pneumonia yang membuat perputaran oksigen terganggu.

"Darah yang kurang oleh oksigen ini kan nantinya akan masuk ke jantung dan didistribusikan ke seluruh tubuh. Akibatnya, jaringan-jaringan dan organ tubuh yang lain ikut mengalami kekurangan oksigen, yang disebut sebagai hypoxia," kata Agus.

Kondisi tersebut terjadi ketika seseorang yang mengalami hypoxia syndrome, tetapi terlihat seperti orang normal.

"Pengalaman saya sebagai dokter paru yang juga merawat pasien Covid-19, ternyata memang kasus-kasus pasien dengan happy hypoxia itu memang terjadi," kata dia.

Apa yang dialami pasien happy hypoxia sydrome masih menjadi tanda tanya di dunia medis.

Para peneliti di dunia pun tengah melakukan kajian atas temuan happy hypoxia pada penderita Covid-19. Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Isolasi Mandiri karena Covid-19, Ini 2 Cara Deteksi Dini Happy Hypoxia

Halaman Selanjutnya

#berbagiIDEA

Source : kompas

Editor : iDEA

Baca Lainnya

Latest