IDEAOnline-Di saat dunia pada hari ini sedang memperingati Hari Bumi,yang pencanangannya diawali dari adanya polusi udara di Amerika Serikat, tak ada salahnya yuk kita siasati bahaya polusi ini.
Tahukah kamu, jika ternyata polusi udara di dalam ruangan lebih besar dari polusi udara di luar ruangan?
Jadi, ada di dalam rumah sama sekali tak menjamin kamu terbebas dari kuman dan mikroorganisme jahat lainnya.
Sebuah penelitian yang dilansir dari berita yang dirilis oleh perusahaan elektronik SharpCorporation, menyebutkan bahwa indoor pollution itu lebih besar dibanding dengan outdoor pollution.
Dalam penelitian ini disebutkan bahwa kematian yang diakibatkan oleh indoor pollution mencapai 2,8 juta/tahun.
Lantas sebenarnya, apa saja yang menjadi sumber kuman di dalam rumah?
Tak adanya ventilasi yang cukup karena keterbatasan lahan, ditambah keberadaan beberapa barang di rumah berikut ini, disinyalir jadi penyebabnya.
Nah, bersama seluruh dunia, di momen peringatan Hari Bumi ini, kita perangi polusi yuk!
Kita mulai dari dalam rumah kita sendiri.
Baca Juga: Tiga Masalah Klasik pada AC, Penyebab dan Solusinya, dan Tips Merawat
Berikut ini IdeaOnline informasikan beberapa hal yang berpotensi memicu terjadinya polusi di dalam rumah.
Pendingin Ruangan atau Air Conditioner (AC)
Pendingin ruangan yang kotor dapat menyimpan virus dan bakteri yang kemudian menyebar ke seluruh ruangan sehingga mengganggu sistem pernapasan penghuninya.
Bersihkan penyaring udara AC secara rutin, karena bila kotor akan menghambat proses sirkulasi udara dan membuat bakteri berkembang biak.
Bakteri ini kemudian akan mengalir masuk ke evaporator dan menyebar ke seluruh ruangan.
Karpet
Karpet memang dapat mempercantik ruang di dalam rumah.
Tapi, jika jarang dibersihkan, bulu karpet akan menyimpan debu yang berbahaya.
Terlebih jika ada anak-anak di rumah, yang membuat kontak karpet dengan mainan atau tumpahan makanan lebih sering terjadi.
Debu yang menumpuk pada karpet jika didiamkan bisa menguap menjadi partikel-partikel kecil ke udara dan mengganggu sistem pernapasan bila terhirup.
Baca Juga: Agar Karpet di Kamar Anak Bersih dan Aman, Ini Cara Merawatnya!
Cat Dinding
Ada bahan kimia yang terkandung di dalam cat dinding yaituvolatile organic compound(VOC).
Jika terhirup, dalam jangka waktu pendek, bahan ini dapat mengakibatkan mata perih dan sesak nafas.
Dalam jangka waktu panjang, senyawa kimia yang mudah menguap ini dapat mengakibatkan kanker, kerusakan hati, bahkan gangguan sistem saraf.
Debu yang menumpuk pada karpet jika didiamkan bisa menguap menjadi partikel-partikel kecil ke udara dan mengganggu sistem pernapasan bila terhirup.
Jangan memilih cat karena warnanya menarik dan berharga murah.
Lebih baik, pilih cat berbahan dasar air (waterbased), karena lebih aman dibandingkan catsolvent base.
Saat ini, banyak produsen cat yang mulai menyadari bahaya zat kimia yang terkandung di dalam produk mereka.
Itu sebabnya, kini bermunculan cat yang memiliki kadar VOC rendah.
Baca Juga: Jangan Simpan Bahaya di Balik Warna, Pilih Cat Aman di Kamar Anak
Asap (Rokok dan Dapur)
Merokok di dalam rumah tak hanya berbahaya bagi perokok itu sendiri, tetapi juga semua orang yang tinggal di rumah.
Merokok di dalam rumah akan meninggalkan zat-zat beracun di perabotan, karpet, tirai, bahkan dinding.
Begitupun dnegan asap yang dihasilkan dari proses memasak di dapur.
Asap rokok dan asap dapur dapat diserap ke semua permukaan yang berpori.
Zat beracun dari asap rokok dan asap dapur itu kemudian akan menetap lama di semua benda yang terkontaminasi.
Ruang menjadi bau dan udara yang dihirup pun menjadi tercemar.
Baca Juga: Pantas Saja Mengantuk Usai Sahur, Atur Kualitas Tidur di Bulan Puasa Sesuai Anjuran Dokter!
Baca Juga: Kenali 4 Jenis Pengisap Asap, Mana Paling Cocok dengan Dapurmu?
Furnitur dan Softfurnishing
Zat kimiaformaldehida biasa ditemukan pada furnitur jenis kayu.
Sebelum memasukkan furnitur baru ke dalam ruangan, sebaiknya furnitur dibuka dan diangin-anginkan terlebih dahulu seharian di luar rumah untuk mengurangi bau menyengatnya.
Adapun bahan-bahan kain yang digunakan untuk gorden, seprai dan sarung bantal, taplak meja, juga bisa jadi tempat menumpuknya debu.
Rutinlah menjaga kebersihannya.
Pengharum Ruangan
Baca Juga: Kini Telah Diakuisisi oleh Investor Asing Aeon Jepang, AEON Mall Terjual Rp 1,9 Triliun
Banyak dari antara kita yang sering memakaipengharum kimiawi untuk menciptakan suasana yang segar dan bersih.
Namun, produk ini tidak benar-benar membersihkan ruangan dari bau yang tidak sedap.
Melainkan hanya menyamarkan bau dengan aroma buatan atau sintetis dan mengurangi ketajaman penciuman manusia.
Beberapa bahan kimia dalam pengharum ruangan juga dapat berdampak buruk pada kesehatan, seperti etanol, kamper, fenol, dan formaldehida.
Bahan-bahan kimia ini berisiko menyebabkan berbagai kondisi, seperti migrain, asma, dan pusing.
Solusi terbaik, yuk beralih ke bahan alami untuk harumkan rumah.
Caranya? Bikin saja dari bunga atau rempah-rempahan yang mudah ditemukan di lingkungan rumah.
Baca Juga: Potpourri Wewangian Kering dalam Ruang, Begini Cara Membuatnya
#Berbagiidea #Berbagicerita #Bisadarirumah #Gridnetwork
(*)