Follow Us

Cukup Tahu Saja tapi Jangan Percaya, Inilah Mitos Sesat Soal Vitamin

Kontributor 01 - Sabtu, 01 Mei 2021 | 15:00
Suplemen multivitamin tak dapat gantikan vitamin yang dihasilkan dari sayur dan buah.
kompas.com

Suplemen multivitamin tak dapat gantikan vitamin yang dihasilkan dari sayur dan buah.

IDEAOnline-Benarkah hanya dengan mengonsumsi multivitamin semua orang bisa sehat?

Tepatkah vitamin C mencegah flu?

Bisakah pola makan yang buruk bisa digantikan hanya dengan minum multivitamin?

Sederet pertanyaan ini nyatanya telah menyebabkan munculnya mitos salah soal vitamin di masyarakat.

Padahal, mengonsumsi vitamin yang tidak dibutuhkan bukan hanya membuang-buang uang, tetapi juga dapat membahayakan kesehatan.

Baca Juga: Warga Tak Puas dengan Gelagat Ibu Wati dalam Video Klarifikasi Babi Ngepet di Depok, Ketua RT: ‘Lingkungan Sekitar Minta Ibu Wati Diusir dari Kampung Sini’

Baca Juga: Wow! Teknologi Pencahayaan Makin Canggih Saja, Bisa Buka-Tutup Tirai

Banyak mitos yang beredar tentang vitamin, entah itu mitos tentang kandungan yang ada di dalamnya sampai khasiat yang dihasilkan.

Untuk tahu kebenarannya, Idea Lovers mesti baca uraian berikut ini.

Cukup tahu saja, tapi jangan percaya ya.

1. Siapapun bisa sehat jika mengonsumsi multivitamin.

Melansir The Healthy, di awal tahun 1900-an, penyakit kekurangan vitamin tidak pernah terdengar.

Sangat kecil kemungkinannya untuk mengalami defisiensi yang serius.

Kebanyakan makanan kemasan diperkaya vitamin.

Baca Juga: Sering Pamer Kekayaan Ternyata Pekerjaan Aslinya Adalah Seorang Pengasuh Lansia, Rumah Barbie Kumalasari yang Berada di Gang Sempit Malah Jadi Sorotan

Baca Juga: Ini Dia Cara Benar Mencuci Sayur sesuai Jenisnya, Cermati Yuk!

Sayuran dan buah jelas memiliki ratusan senyawa bermanfaat untuk tubuh.
Kompas.com

Sayuran dan buah jelas memiliki ratusan senyawa bermanfaat untuk tubuh.

Tetapi sebenarnya, suplemen multivitamin tidak dapat menggantikan pekerjaan vitamin yang dihasilkan dari makanan secara langung, seperti sayur,buah,ikan, dan sebagainya.

“Suplemen multivitamin mungkin memiliki dua lusin bahan yang terkandung didalamnya — tetapi sayuran jelas memiliki ratusan senyawa bermanfaat untuk tubuh,” kata Marian Neuhouser, PhD, dari program pencegahan kanker di Fred Hutchinson Cancer Research Center di Seattle.

Baca Juga: Apa Itu Dishwasher? Inilah Pertimbangan Saat Ingin Membeli Mesin Cuci Piring 'Sultan'!

Baca Juga: Wow! Teknologi Pencahayaan Makin Canggih Saja, Bisa Buka-Tutup Tirai

"Jika Anda hanya mengonsumsi multivitamin, Anda akan kehilangan banyak senyawa yang mungkin memberikan manfaat." lanjut Marian.

2. Multivitamin dapat menggantikan pola makan yang buruk.

Sebuah studi di Archives of Internal Medicine menampilkan temuan dari Women’s Health Initiative, sebuah studi jangka panjang terhadap lebih dari 160.000 wanita paruh baya.

Data menunjukkan, mereka yang minum suplemen multivitamin tidak lebih sehat dibandingkan mereka yang tidak meminum pil multivitamin, setidaknya dalam hal penyakit besar — kanker, penyakit jantung, stroke.

"Bahkan wanita dengan pola makan yang buruk pun kesehatannya tidak terbantu dengan mengonsumsi suplemen multivitamin," kata penulis studi Dr. Neuhouser.

Baca Juga: Dicap Settingan Biar Lagunya ‘Boom’, Nathalie Holscer Justru Beberkan Tindakan Sule Usai Dirinya Kembali ke Rumah: ‘Salah Nggak Salah, Akang Selalu Minta Maaf’

Baca Juga: Amankah Minum Vit C 1.000 Mg Per Hari? Ini Akibatnya Jika Berlebih!

Mengonsumsi suplemen vitamin C setelah gejala flu atau pilek muncul, tak begitu membantu.

Mengonsumsi suplemen vitamin C setelah gejala flu atau pilek muncul, tak begitu membantu.

3. Vitamin C adalah penangkal flu.

Pada 1970-an, peraih Nobel Linus Pauling mempopulerkan gagasan bahwa vitamin C dapat mencegah flu.

Seperti yang biasa kamu lihat, saat ini toko obat penuh dengan pengobatan berbasis vitamin C.

Tapi kamu jangan mudah percaya.

Pasalnya, pada 2013, para peneliti menganalisis serangkaian penelitian yang berlangsung beberapa dekade dan melibatkan lebih dari 11.000 subjek untuk sampai pada kesimpulan yang mengecewakan, bahwa vitamin C tidak menangkal pilek, kecuali di antara para pelari maraton, pemain ski, dan tentara yang sedang melakukan latihan subarctic.

Nutrisi ini dapat membantu kamu sembuh dari flu sehari lebih cepat, tetapi mengonsumsi suplemen vitamin C setelah gejala flu atau pilek muncul, tidak akan begitu membantu.

4. Vitamin dapat mencegah penyakit jantung.

Para peneliti berharap, vitamin antioksidan seperti C, E, dan beta-karoten dapat mencegah penyakit jantung dengan mengurangi penumpukan plak penyumbatan arteri.

Vitamin B juga menjanjikan, karena folat, B6, dan B12 membantu memecah asam amino homosistein — dan kadar homosistein yang tinggi telah dikaitkan dengan penyakit jantung.

Sayangnya, tidak ada satu pun dari harapan itu yang berhasil.

Analisis dari tujuh uji coba vitamin E menyimpulkan, bahwa itu tidak mengurangi risiko stroke atau kematian akibat penyakit jantung.

Alih-alih mengonsumsi pil suplemen vitamin, American Heart Association merekomendasikan untuk mengonsumsi makanan bervariasi yang kaya buah, sayuran, dan biji-bijian.

Baca Juga: Meski Tidak Bisa Membunuh Virus Corona, 6 Manfaat Berjemur Ini Bikin Tubuh Lebih Sehat sehingga Tak Mudah Terinfeksi Penyakit

Hasil penelitian, tidak ada gunanya mengonsumsi vitamin untuk lindungi diri dari kanker.

Hasil penelitian, tidak ada gunanya mengonsumsi vitamin untuk lindungi diri dari kanker.

5. Mengonsumsi vitamin dapat melindungi dari kanker.

Penelitian sejauh ini mengungkap, bahwa tidak ada gunanya mengonsumsi vitamin untuk melindungi diri dari kanker.

Sejumlah penelitian telah mencoba dan gagal menemukan manfaatnya, seperti yang diterbitkan dalam Journal of National Cancer Institute yang secara acak memilih 5.442 wanita untuk menggunakan plasebo atau kombinasi vitamin B.

Namun hasilnya, selama lebih dari tujuh tahun, semua wanita mengalami tingkat kanker dan kematian akibat kanker yang serupa.

Vitamin yang Dibutuhkan

Satu-satunya yang disarankan untuk mengonsumsi suplemen multivitamin adalah calon ibu.

Mengapa? Karena, seorang wanita dengan jumlah vitamin B folat yang cukup, lebih kecil kemungkinannya untuk memiliki bayi dengan cacat lahir yang memengaruhi sumsum tulang belakang.

Pasalnya, sumsum tulang bekang ini adalah bagian awal yang berkembang, bahkan sebelum seorang wanita menyadari dirinya hamil.

Sehingga, cara teraman adalah mengonsumsi 400 mikrogram asam folat per hari ketika merencanakan kehamilan. Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul 5 Mitos Salah soal Vitamin, Benarkah Vitamin C Mencegah Flu?

#BerbagiIDEA

Source : kompas

Editor : Maulina Kadiranti

Baca Lainnya

Latest