Sementara itu Ivan Priatman yang juga juri OGRA 2021 sekaligus Principal Architech Ivan Priatman Architecture mengatakan, karya desain dari peserta juga akan dinilai seberapa signifikan konsep rancangan bangunan tanpa menggunakan alat-alat mekanikal dan elektrikal yang bertujuan mengurangi pemakaian energi.
Respons terhadap iklim lokal untuk menghasilkan kenyamanan penghuni di dalam bangunan juga akan diukur.
Baca Juga: Tampil Natural dan Biaya Lebih Terjangkau, Yuk Kenali Pembuatan Taman Atap dengan Sistem Gardenroof
“Seperti apa desain itu dalam menggunakan free energy seperti matahari dan angin untuk memanaskan, mendinginkan dan menerangi rumah. Kita akan nilai dari lokasi dan orientasi bangunan, layout, insulasi, ventilasi alami, daylighting dan shading,” ujar Ivan.
Ivan berharap para peserta sayembara memahami kondisi-kondisi kritis iklim di sejumlah wilayah di Indonesia yang harus mendapat perhatian khusus.
“Carilah potensi-potensi alami yang dapat digunakan untuk passive design seperti arah angin, pergerakan matahari dan kelembaban udaranya,” imbuh Master of Architecture University of Southern California, Amerika Serikat.
Onduline Indonesia memiliki produk seperti Ondugreen yang merupakan produk green roof dan Ondusolar yang merupakan produk solar panel di mana para peserta dapat memilihnya sebagai penyelesaian desain atap, meskipun peserta tidak diwajibkan menggunakan produk dari Onduline Indonesia ini.
“Peserta diberikan kebebasan untuk pemilihan produk untuk penyelesaian desain atap,” pungkas Reissa yang menegaskan bahwa juara akan diumumkan bulan September 2021 nanti.
Melalui karya yang diikutsertakan, para professional pelaku dan praktisi desain dapat mengasah kemampuan dan memiliki peluang besar untuk semakin diakui di bidang arsitektur dan kaitannya.
#Rumahminimalis #Berbagiidea #Berbagicerita #Bisadarirumah #Gridnetwork #Rumahtropis