Follow Us

Rancangan Green Roof dari Pelaku Desain Masih Ditunggu di OGRA 2021 untuk Atasi Polusi Udara dan Beban Energi di Masa Depan

Johanna Erly Widyartanti - Jumat, 20 Agustus 2021 | 09:30
Ilustrasi-Atap hijau menurunkan suhu, mengatasi polusi, dan menyimpan air.
Kompas.com

Ilustrasi-Atap hijau menurunkan suhu, mengatasi polusi, dan menyimpan air.

IDEAonline-Gagasan ide dari para profesional pelaku dan praktis desain diharapkan dapat mengatasi polusi udara dan beban energi akibat pembangunan.

Kurang dari 5 tahun sejak saat ini atau tepatnya pada 2025, populasi perkotaan di Indonesia ditaksir meningkat menjadi 68 persen dibanding puncaknya pada 2013 yang mencapai 130 juta jiwa atau 52 persen dari total penduduknya.

Baca Juga: Sudah 2 Kali Vaksin Covid-19 Tetap Dapat Terinfeksi Lagi, Jangan Kemakan Hoax, Ini Gejala yang Bisa Muncul!

Baca Juga: Manfaat Green Roof dalam Konsep Rumah Tropis dan Tips Penerapannya

Masyarakat yang berbondong-bondong pindah dari desa ke kota itu memicu polemik pembangunan hunian secara besar-besaran yang dapat berdampak langsung pada kualitas hidup, udara dan lingkungan di dalamnya.

Gagasan dan ide-ide yang mampu mengatasi polusi udara dan mengurangi beban biaya energi, diharapkan datang dari para profesional di bidang arsitektur, desainer interior, pengembang, konsultan perencana dan kontraktor pelaksana yang berprofesi minimal 1 tahun, dengan cara mengikuti kompetisi mendesain atap bangunan dalam Onduline Green Roof Award (OGRA) 2021.

Onduline Indonesia sebagai penggagas kompetisi ini, masih menunggu keikutsertaan para professional pelaku dan praktisi desain tersebut, hingga 31 Agustus 2021, baik untuk pendaftran maupun penyerahan karya melalui website.

Ilustrasi-Atap hijau selain mendinginkan rumah juga membuat atap lebih awet.
Idea.Grid.Id

Ilustrasi-Atap hijau selain mendinginkan rumah juga membuat atap lebih awet.

Ajang yang memasuki tahun kelimanya ini mencari proyek unggulan dari professional tentang konsep konstruksi atap ramah ligkungan dan berkelanjutan yang digabungkan dengan keunggulan arsitektur.

Baca Juga: Sudah 2 Kali Vaksin Covid-19 Tetap Dapat Terinfeksi Lagi, Jangan Kemakan Hoax, Ini Gejala yang Bisa Muncul!

Baca Juga: Kurangi Dampak Negatif Konstruksi bagi Lingkungan, Perancangan Bangunan Ramah Iklim Dipromosikan oleh Arsitek

Tahun ini OGRA 2021 mengangkat tema “Tropical Roof With Ecological Clean Energy & Passive Design.”

“Kompetisi Onduline Green Roof Award berorientasi pada bagaimana cara kita merancang serta membangun atap pada bangunan yang berkelanjutan dan bermanfaat terhadap alam. Hal itu sangat berpengaruh terhadap kehidupan serta ruang di mana kita beraktivitas,” ujar Marketing Communications Manager PT Onduline Indonesia, Reissa Siregar, dalam keterangan resminya di Tangerang (Banten), Kamis (19/8/2021).

Onduline telah mengidentifikasi sejumlah target isu yang bisa memperjelas tujuan menjaga alam untuk generasi masa depan dan sekaligus menjadi dasar penilaian OGRA 2021.

“Salah satu caranya dengan menerapkan desain atap berkonsep climate change adaptation, clean energy, healthy building, rainwater harvesting dan environmental friendly material,” kata Reissa.

Chairperson Green Building Council Indonesia Naning Adiwoso mengatakan, ke depan manusia harus dapat menyatukan ecology antara alam dengan bangunan terbangun jika ingin membangun planet yang lebih baik untuk kehidupan.

Orientasi bahan bangunan juga sudah seharusnya memilih komponen yang ramah lingkungan dan tahan panas.

Ilustrasi rancangan atapdengan konsep roof garden dan vertical garden.
Dok. Onduline

Ilustrasi rancangan atapdengan konsep roof garden dan vertical garden.

“Perlu diketahui suhu bumi semakin panas. yang awalnya akan naik 2 derajat celcius kini diprediksi naik menjadi 2,5 derajat celcius di tahun 2050. Ini akan terjadi karena semakin hari semakin kecil ketersediaan lahan terbuka. Sedikit sekali keberadaan kebun dan tanaman yang dapat mendinginkan udara,” terang Naning yang juga juri OGRA 2021 ini.

Menurut Naning, vegetasi menjadi sebuah keharusan untuk mengubah karbon menjadi oksigen dan memberi udara dingin di sekitarnya.

Baca Juga: Sudah 2 Kali Vaksin Covid-19 Tetap Dapat Terinfeksi Lagi, Jangan Kemakan Hoax, Ini Gejala yang Bisa Muncul!

Baca Juga: Jadi Pendingin Pasif, Ini Cara Kerja Taman Atap Kurangi Panas 60%

Merancang atap bangunan baik hunian maupun komersial melalui konsep desain roof garden dan vertical garden juga dinilai sangat membantu mendinginkan ruang terbuka.

“Ke depan yang kita butuhkan adalah rumah sehat. Salah satunya menggunakan atap yang dapat menahan panas ke dalam bangunan serta bahan atap yang ramah lingkungan adalah natural ventilation. Itu fokus penilaian karya yang masuk,” jelas lulusan International Institute of Interior Design dari Washington DC & Environmental Design New York, Amerika Serikat, ini.

Sementara itu Ivan Priatman yang juga juri OGRA 2021 sekaligus Principal Architech Ivan Priatman Architecture mengatakan, karya desain dari peserta juga akan dinilai seberapa signifikan konsep rancangan bangunan tanpa menggunakan alat-alat mekanikal dan elektrikal yang bertujuan mengurangi pemakaian energi.

Respons terhadap iklim lokal untuk menghasilkan kenyamanan penghuni di dalam bangunan juga akan diukur.

Ilustrasi atap hijau pada dak beton rumah.
Kontraktor Jogja

Ilustrasi atap hijau pada dak beton rumah.

Baca Juga: Siapa Sangka Posisi Kamar Mandi Harusnya Berada di Sisi Barat atau Timur, Bagaimana dengan Ruang Lainnya? Ini Rahasia Fengshui yang Jarang Diketahui!

Baca Juga: Tampil Natural dan Biaya Lebih Terjangkau, Yuk Kenali Pembuatan Taman Atap dengan Sistem Gardenroof

“Seperti apa desain itu dalam menggunakan free energy seperti matahari dan angin untuk memanaskan, mendinginkan dan menerangi rumah. Kita akan nilai dari lokasi dan orientasi bangunan, layout, insulasi, ventilasi alami, daylighting dan shading,” ujar Ivan.

Ivan berharap para peserta sayembara memahami kondisi-kondisi kritis iklim di sejumlah wilayah di Indonesia yang harus mendapat perhatian khusus.

“Carilah potensi-potensi alami yang dapat digunakan untuk passive design seperti arah angin, pergerakan matahari dan kelembaban udaranya,” imbuh Master of Architecture University of Southern California, Amerika Serikat.

Onduline Indonesia memiliki produk seperti Ondugreen yang merupakan produk green roof dan Ondusolar yang merupakan produk solar panel di mana para peserta dapat memilihnya sebagai penyelesaian desain atap, meskipun peserta tidak diwajibkan menggunakan produk dari Onduline Indonesia ini.

“Peserta diberikan kebebasan untuk pemilihan produk untuk penyelesaian desain atap,” pungkas Reissa yang menegaskan bahwa juara akan diumumkan bulan September 2021 nanti.

Melalui karya yang diikutsertakan, para professional pelaku dan praktisi desain dapat mengasah kemampuan dan memiliki peluang besar untuk semakin diakui di bidang arsitektur dan kaitannya.

#Rumahminimalis #Berbagiidea #Berbagicerita #Bisadarirumah #Gridnetwork #Rumahtropis

(*)

Editor : Maulina Kadiranti

Baca Lainnya

Latest