Follow Us

Terjal dan Berbatu, Begini Tantangan yang Mesti Dihadapi Saat Turing di Himalaya Menggunakan Motor

iDea Online - Rabu, 24 Agustus 2022 | 13:36
Turing sepeda motor di Pegunungan Himalaya.
Didi Kaspi Kasim/National Geographic Indonesia

Turing sepeda motor di Pegunungan Himalaya.

Salah satu rekan Didi dalam turing ini adalah Zenuar Bgnx, jurnalis OTO.com. Zenuar menambahkan bahwa dalam turing ini kita sebaiknya juga membawa kaos kaki waterproof selain sepatu yang kuat dan nyaman. “Karena dingin banget, jari kelingking kaki gue sampai mati rasa. Untung masih ada,” katanya.

Dalam turing ini Didi dan Zenuar menempuh rute perjalanan dari Ladakh ke Nubra kemudian ke Tso Moriri sebelum kembali lagi ke Ladakh. Di hari berikutnya perjalanan dilakukan lagi dari Ladakh ke Pangong Tso dan Kembali ke Ladakh.

Pada 17 Agustus 2022, Didi dan Zenuar sempat membentangkan bendera merah putih di puncak Khardung La Pass yang memiliki ketinggian 5.359 meter di atas permukaan laut. Khardung La Pass adalah salah satu jalan tertinggi di dunia yang bisa dilalui motor. Selain ada Khardung La Pass, India juga punya Umiling La Pass yang memiliki ketinggian 5.882 meter di atas permukaan laut dan dinobatkan sebagai jalan motor tertinggi di dunia.

Salah satu titik pemberhentian dari turing Moto Himalaya 2022.
Didi Kaspi Kasim

Salah satu titik pemberhentian dari turing Moto Himalaya 2022.

Zenuar mengatakan perjalanan turing di Himalaya ini sangat berkesan jika dibandikan turing-turing lain yang pernah ia jalani. Dalam turing di Himalaya ini tantangan utamanya adalah lingkungan dan cuaca.

Jalur yang ditempuh cukup terjal dan berbatu. Di kanan dan kiri jalana da ada jurang dan batu-batu terjal yang bila longsor bisa menimpa orang-orang di bawahnya. Adapun terkait cuaca, tantangannya adalah tipisnya kadar oksigen yang bisa mencapai 80% dan dinginnya udara yang pada malam hari bisa mencapai 10 derajat Celsius.

Baca Juga: Irjen Ferdy Sambo Tembak Brigadir Yoshua Sebanyak Dua Kali, Siapa Sangka Brigadir J Pernah Kepergok di Kamar Putri Candrawathi, Lagi Ngapain?

Baca Juga: Sering Ditemukan pada Desain Rumah Minimalis, Ini Caranya Agar Kamar Tidur Tetap Nyaman Walau di Dalamnya Ada Kamar Mandi

Akibat tipisnya kadar oksigen di sana, kepala Zenuar sempat mengalami pusing yang sangat berat di tengah perjalanan hingga hampir pingsan. Oleh karena itu, ia perlu mendapatkan pertolongan oleh tim medis dan harus istirahat selama sepuluh menit dengan selang oksigen bantuan yang terpasang di hidungnya.

Terkait tantangan tipisnya oksigen selama perjalanan ini, Didi memberi saran bahwa selama turing di Himalaya, selain perlu fokus pada jalan kita juga perlu sering menarik napas dalam-dalam. Tari hembus napas yang dalam selama mengendarai motor. Selain itu kita juga perlu sering istirahat dan minum air putih selama di jalan.

Didi juga mengatakan pengalaman turing di Himalaya ini sangat berkesan baginya. Sebab, Himalaya adalah satu tempat yang ia cita-citakan untuk ia datangi.

Baca Juga: Hal Fatal yang Paling Sering Dilakukan Saat Memasukan Desain Rumah Minimalis, Simak di Sini!

Source : National Geographic Indonesia

Editor : iDEA

Baca Lainnya

Latest