Keberadaan elemen ini menentukan keamanan, kebersihan, dan kesehatan ruang maupun penghuni.
Pengelolaan jaringan air bersih dan air kotor terkait dengan instalasi.
Jika instalasi terencana dengan baik, pada akhirnya ruang servis juga akan menjadi tempat favorit keluarga, terutama ibu rumah tangga yang senang memasak dan menata rumahnya.
Sistem pengelolaan air akrab dengan nama jaringan sanitasi.
Jaringan ini terbagi menjadi 2 sistem air yang berbeda, yakni sistem air bersih dan sistem air kotor.
Pada hunian hendaknya direncanakan sistem air yang benar, dengan merencanakan jaringan penyusunnya.
Contoh perlengkapan sanitasi atau saniter, antara lain kloset, wastafel, bathtub, shower tray, floor drain, sink, bak mandi, dan kran.
Sumber air bersih berasal dari sumur air bersih yang dialirkan menuju tower menggunakan pompa air listrik, dan kemudian dialirkan ke ruang-ruang yang membutuhkan suplai air bersih, seperti kamar mandi, dapur, maupun tempat cuci.
Sistem penyaluran air biasanya menggunakan pipa atau plumbing.
Plumbing sebaiknya direncanakan di bawah lantai agar menghindari kebocoran.
Baca Juga: Catat! 5 Tips Penting Memilih Pipa agar Saluran Air Tak Sering Pampat
Baca Juga: 2 Cara Mengatasi Sink Mampet karena Adanya Rambut di Saluran Air