Follow Us

Tips Beli Wallcover atau Wallpaper, Ketahui Juga Jenis Bahannya yang Awet!

Fatur Rohman - Rabu, 08 April 2020 | 13:30
Tips Beli Wallcover atau Wallpaper, Ketahui Juga Jenis Bahannya yang Awet!
www.oprahmag.com

Tips Beli Wallcover atau Wallpaper, Ketahui Juga Jenis Bahannya yang Awet!

IDEAonline - Tidak Lagi dari Kertas Sebutan wallpaper untuk pelapis dinding sebenarnya kurang tepat.

Lembaran-lembaran bergambar cantik ini ternyata kini didominasi oleh material lain yang lebih kuat.

Dulu, material pelapis dinding yang beken dengan sebutan wallpaper ini hanya digunakan di rumah-rumah di negara barat.

Masalah kelembaban menjadi salah satu hal yang membuat orang ragu memasang wallpaper di kawasan tropis seperti Indonesia ini.

Baca Juga: Cek Syarat Ikut Insentif Pemerintah, Hanya untuk yang Telah Kena Phk dan Pekerja yang Dirumahkan! Ini Rinciannya

Baca Juga: Begini Cara Peletakan dan Konstruksi yang Tepat dalam Membuat Bak Kontrol

Berkat perkembangan teknologi bahan, kini tersedia wallpaper dari bahan yang handal.

Mengenal bahan Wallpaper

Walaupun namanya memakai embelembel “paper”, bahan baku material ini bukanlah murni kertas.

Karena alasan ini juga, sebutan wallpaper tidak terlalu tepat lagi. Bahan ini akan lebih pas jika disebut wallcover alias pelapis dinding.

Dulu, pelapis dinding ini memang terbuat dari kertas. Tetapi kertas memiliki kekurangan seperti mudah sobek, tidak tahan air, dan keterbatasan bentuk.

Seiring dengan perkembangan teknologi bahan, digunakanlah bahan lain seperti kain, jute, dan vinyl, yang lebih “tahan banting”.

Tips Beli Wallcover atau Wallpaper, Ketahui Juga Jenis Bahannya yang Awet!
the spurce

Tips Beli Wallcover atau Wallpaper, Ketahui Juga Jenis Bahannya yang Awet!

Di negara-negara Eropa seperti Jerman, wallcover yang terbuat dari kertas sudah tidak lagi dipasarkan, dalam rangka mengurangi penebangan hutan.

Sekarang ini, dalam selembar wallpaper, bahan vinyl (PVC) lebih banyak dipakai. Sebagai gambaran, wallcover yang baik rata-rata beratnya 260 gr/m2.

Nah, dari berat tersebut, kandungan kertas hanya 90 gr/m2, sedangkan sisanya yang 170 gr/m2 adalah vinyl.

Kertas yang terletak di bagian bawah pelapis dinding ini bahkan kadang sudah diganti dengan sejenis kain kasa.

Baca Juga: Dibully Habis-habisan Karena Rebut Suami Orang dan Pindah Keyakinan, Mantan Raffi Ahmad Ini Ungkap Fakta Sebenarnya, Intip Hunian Mewahnya!

Baca Juga: Patuhi Himbauan #DiRumahAja, Artis Cantik yang Tengah Hamil 8 Bulan Ini Dambakan Keliling Toko Bayi, 'Si Virus Belum Mau Pergi'

Bahan Vinyl lebih Kuat

Bahan vinyl memang lebih unggul dari kertas. Selain memungkinkan pewarnaan lebih konsisten, warna dan corak yang tersedia pun hampir tak terbatas.

Mulai dari motif gaya klasik sampai tokoh kartun idola anak-anak bisa “dilukis” di atas wallcover.

Material ini juga memungkinkan inovasi bentuk seperti gambar timbul dan tekstur sulaman benang. Bahkan, bahan yang bisa berpendar dalam gelap (glow in the dark) pun bisa diaplikasikan ke wallcover ini.

Dari kekuatan, vinyl bisa diandalkan, karena bahan ini umurnya lebih panjang dan tahan lembab. Ini tentu menguntungkan, mengingat iklim di Indonesia yang tingkat kelembabannya tinggi.

Karena tahan lembab, wallcover mudah dibersihkan dari debu, dengan cara mengelapnya dengan kain basah. Pelapis dinding ini juga kuat menahan siraman deterjen dan air, apabila diperlukan saat membersihkan kotoran yang membandel.

Tips cara membeli

Zat warna pada pelapis dinding ini terdiri dari dua jenis, yaitu air dan solvent.

Wallcover yang pewarnanya berbasis air (water based) lebih aman bagi kesehatan dan ramah lingkungan dibandingkan dengan wallcover yang pewarnanya berbasis larutan minyak (solvent based).

Keduanya bisa dibedakan dengan cara dibaui; biasanya pewarna berbasis solvent sedikit lebih tajam baunya (bau tiner).

Baca Juga: Dibully Habis-habisan Karena Rebut Suami Orang dan Pindah Keyakinan, Mantan Raffi Ahmad Ini Ungkap Fakta Sebenarnya, Intip Hunian Mewahnya!

Hal lain yang harus diperhatikan saat membeli material pelapis ini adalah satuannya. Lazimnya, wallcover dijual per roll/gulung, dengan lebar 53 cm dan panjang 10 m.

Namun, ada juga penjual yang menentukan harga berdasarkan m2.

Jangan terkecoh hanya karena harga per m2 lebih murah, misalnya. Hitung dan bandingkan baik-baik jumlah luasan yang didapat jika pedagang menggunakan satuan yang berbeda. Wallcover yang masuk ke Indonesia berasal dari banyak negara.

Buatan Italia identik dengan mutu prima dan harga yang lebih tinggi. Sementara itu, buatan negaranegara Asia, seperti Cina, Korea, dan Malaysia, juga turut meramaikan pasar.

Untuk mengetahui dari mana bahan pelapis itu berasal, lihat bagian belakang contoh motif. Di situ akan ada tulisan “made in ...” yang boleh dipercaya.

Artikel ini tayang di Tabloid RUMAH edisi 51

(*)

Editor : Maulina Kadiranti

Baca Lainnya

Latest